Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Barat

Dra Tatin Lesmanawati Bantah Bayar Untuk Jabatan, SMP Negeri 31 Sarat Prestasi

×

Dra Tatin Lesmanawati Bantah Bayar Untuk Jabatan, SMP Negeri 31 Sarat Prestasi

Sebarkan artikel ini

Views: 169

BANDUNG, JAPOS.CO – Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 31 Bandung, Dra. Tatin Lesmanawati membantah adanya dugaan dirinya untuk menjadi Kepala Sekolah melalui “jalur tol” alias dengan mengeluarkan sejumlah dana. Tatin menyatakan bahwa dirinya diangkat jadi Kepala Sekolah pada periode walikota Bandung dijabat Dada Rosada.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

“Saya diangkat jadi Kepala Sekolah itu zaman walikota Bandung masih pak Dada Rosada. Tidak ada dana yang saya keluarkan. Alhamdulillah selama memimpin SMP Negeri 31 sudah banyak prestasi sekolah ini yang kita capai bersama”, urainya kepada japos.co, di ruang kerjanya (5/9).

Lebih jauh dikatakan Tatin, SMP Negeri 31 baru-baru ini tampil di tournamen sepakbola KBPP (Keluarga Besar Putra Putri Kepolisian) yang diselenggarakan di Sport Jabar Arcamanik Bandung.

“Pada acara penutupannya Komunitas Mayang Tandang Makalangan dari SMPN 31 Bandung menampilkan tarian bertema Gurilap Arunika. Di pencak silat anak-anak juga menorehkan prestasi. Rama Al Fasha berhasil menjadi juara 1 seni tunggal putra kejuaran pencak silat. Begitu pula di beladiri karate. Kinanti Kusuma Dewi Juara 2 Karate Piala Kadisjas TNI AD Se-Jawa Barat”, papar Tatin yang saat diwawancara didampingi oleh Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Dra. Edi Widyawati.

Di bidang seni dan budaya sekolah yang terletak di Jalan Binong Jati, Bandung ini juga tak sepi prestasi. Pelestarian budaya lokal adalah titik fokus sekolah yang oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung ditunjuk sebagai sebuah Sekolah Zona Mutu Budaya. Pada bulan lalu SMPN 31 didaulat untuk tampil pada acara penutupan Fakultas Teknik Geology Hybrid Summer Universitas Pajajaran, Bandung.

Pada even yang diikuti 10 negara ini anak-anak SMPN 31 menyuguhkan berupa kesenian tradisional Sunda. Diantaranya, rampak kendang gamelan dan sisingaan. Berkesenian diharapkan dapat menjadikan warga sekolah terutama peserta didik mendapatkan nilai tambah dalam mengaktualisasikan berbagai macam kecakapan seni budaya.

“Sebagai Sekolah Zona Mutu Budaya memang memiliki tugas dan tanggung jawab atas eksistensi pembangunan dan pengembangan seni budaya lokal yang sarat akan luhurnya nilai-nilai pendidikan karakter bagi generasi penerus. Hal ini sejalan dengan program Bandung masagi,” pungkasnya. @lf

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *