Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEKALIMANTANKalimantan Barat

Tidak Mengacu Pada Desain, Volume Proyek Jalan Tanjungpura Rp 4,7 Milyar Diaddendum

×

Tidak Mengacu Pada Desain, Volume Proyek Jalan Tanjungpura Rp 4,7 Milyar Diaddendum

Sebarkan artikel ini

Views: 102

KALBAR, JAPOS.CO – Seperti yang diberitakan Japos.co beberapa waktu lalu, tentang pelaksanaan proyek Jalan Sei Awan Kiri – Tanjungpura Kabupaten Ketapang Kalbar T.A 2022 senilai Rp 4,7 Milyar mendapat sorotan dari masyarakat, lantaran pemasangan baja tulangan tidak sesuai dengan Desain awal.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Sesuai Gambar Desain perencanaan proyek ini, bahwa pemasangan Baja Tulangan U24 dilaksanakan dengan dua posisi (seperti pada Gambar di atas). Yakni posisi Vertikal dan Horizontal. Namun fakta riil di lapangan tidak demikian, pemasangan Baja Tulangan U24 hanya dilaksanakan secara horizontal.

Kondisi riil tersebut kemungkinan tidak terlalu berpengaruh pada kualitas struktur fisik jalan, karena Baja Tulangan U24 pada desain tersebut hanya berfungsi sebagai besi Dowel (Penghubung/Penyambung).

Namun dari sisi kuantitas, pasti mempengaruhi jumlah kuantitas Baja yang terpasang menjadi berkurang, sehingga berpotensi terjadi kelebihan pembayaran (Kerugian Negara) apabila dibayarkan sesuai volume kontrak.

Dalam paket ini, kuantitas (Volume) Baja U24 sejumlah 18.991,93 Kilogram. Dengan harga satuan berdasarkan HPS sebesar Rp 19.264,33 Per Kg nya.

Diperkirakan harga RAB di dalam kontrak, berdasarkan prosentase harga penawaran Penyedia (CV. Azqha Lapan Sembilan Sembilan.red), harga satuannya sebesar Rp 387 Juta.

Volume Baja Tulangan U24 Polos, Diaddendum

Atas kondisi riil yang ada di lapangan, LALU HERU PRIHATIANDI, ST.,MM. selaku Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab. Ketapang, sekaligus selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada proyek ini mengatakan bahwa untuk Item Baja Tulangan U24 volumenya diaddendum sesuai dengan kondisi riil yang terpasang.

“Penggunaan besi dowel sudah di addendum disesuaikan kembali dengan yang terpasang, disesuaikan dengan back up data di lapangan disertai dokumentasi bersama konsultan pengawas, jadi volume setelah add sudah tdk lagi 18.991 kg, sudah jauh berkurang di sesuaikan dengan volume terpasang” ungkap Lalu Heru Pihatiandi kepada Japos.co (19/08).

Penjelasan Penyedia (CV. AZQHA LAPAN SEMBILAN SEMBILAN)

Terkait pelaksanaan item pekerjaan Baja Tulangan U24 yang tidak sesuai Desain pada proyek ini, pihak kontraktor yang diwakili oleh Donisius Joni juga memberikan tanggapan serta penjelasan secara teknis kepada Japos.co.

“Perkerasan beton yg dilaksanakan di jalan sei awan – tanjungppura dengan lebar 5 m, dari justifikasi konsultan, pelaksana dan tim teknis Dinas PUTR dengan asumsi lebar badan jalan antara 4.5 sd 5 m dan merupakan jalan kls 3 maka Perkerasan beton yang dikerjakan bisa bersambung tanpa tulangan dan pengimplementasi kemenkeu tentang pajak dari 10 menjadi 11 % maka dilakukan add tanpa mengurangi kekuatan dan kualitas pekerjaan dilapangan, yaitu perkerasan beton yang mempunyai sambungan melintang setiap 4,5 meter sampai 5 meter dan tidak diberi tulangan didalamnya, kecuali batang besi yang berfungsi sebagai penyalur beban antara pelat satu dan pelat yang satunya lagi, atau yang disebut dowel,” ungkap Joni kepada Japos.co (21/08).

“Sambungan pada perkerasan beton bersambung merupakan bagian yang kritis, karena pada bagian ini mengalami perlemahan akibat adanya penggergajian pada sambungan. Perlemahan ini perlu diantisipasi, yaitu dengan melakukan pemasangan dowel, Pemasangan dowel sangat efektif untuk mengurangi faulting yang terjadi pada sambungan, dowel tetap dilaksanakan atau dipasang tidak 0 % dilapangan, bisa dicek fisiknya,” pungkas Joni Kepada Japos.co (21/08). (Hardi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *