Views: 138
KALBAR, JAPOS.CO – Kepala Sekolah, dan dua guru berstatus PNS dan PPPK di Sekolah Dasar (SD) Nomor 12 Semapau Hulu Desa Lanjut Mekar Sari, Kecamatan Sungai Laur, Kabupaten Ketapang provinsi Kalimantan Barat dikabarkan tidak masuk berbulan-bulan.
Menurut keterangan Yohanes Thedi, kepala sekolah atas nama Febri Silitonga dan dua orang Guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), atas nama Lia dan Wandi ditengarai jarang masuk dalam menjalankan tugas mereka, baik sebagai kepala sekolah maupun sebagai guru yang mengajar di sekolah tersebut.
Akibat dari kelakuan oknum kepala sekolah dan dua oknum guru PPPK tersebut, anak-anak murid di sekolah yang jumlahnya kurang lebih 50 sampai 60 orang ini, tidak menerima proses belajar mengajar dengan baik. Hal ini diungkapkan oleh Yohanes saat berkunjung ke kantor Japos.co (22/08).
“Kepala Sekolah dan dua Guru berstatus PPPK di sekolah SD Nomor 12 Dusun Semapau Hulu Desa lanjut Mekarsari jarang Jarang masuk bekerja berbulan-bulan,” ungkap Yohanes kepada Japos.co.
Lanjut Yohanes, modus oknum kepala sekolah dan dua guru berstatus PPPK yang jarang masuk tersebut, dengan cara bersekongkol menandatangani daftar hadir direkayasa, sebagai dasar bahan laporan ke Dinas Pendidikan Kab. Ketapang.
Jika hal ini dibiarkan berlarut -larut menurut Yohanes, akan berpengaruh pada kualitas anak -anak didik dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
“Yang jelas kami tidak mau anak-anak kami yang ada di sekolah ini secara pengetahuan minim dampak dari kelakuan okum kepala sekolah dan guru-guru yang hanya makan gaji buta,” ungkap Yohanes dengan nada kesal saat di Kantor Japos.co.
Terkait permasalahan tersebut, Dr. Ucup Supriatna, S.Pd.,M.Pd. selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang mengatakan akan melakukan pengecekan terlebih dahulu.
“Nanti kita check dulu , kalau betul kita akan panggil,” ungkap Ucup kepada Japos.co (22/08).
Para orang tua wali murid Sekolah Dasar (SD) Nomor 12 Dusun Semapau Hulu Desa Lanjut Mekar Sari berharap ada tindakan tegas dari pihak pemerintah kabupaten Ketapang terhadap oknum kepala sekolah dan dua guru yang berstatus PPPK yang dengan sengaja berbulan-bulan tidak menjalankan tugas mengajar dengan memanipulasi absensi seolah-olah menjalankan tugas. (Gusti)
