Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Barat

Disdik Ciamis Himbau Para Orang Tua Untuk Mengawasi Anaknya dalam Penggunaan HP Berlebihan

×

Disdik Ciamis Himbau Para Orang Tua Untuk Mengawasi Anaknya dalam Penggunaan HP Berlebihan

Sebarkan artikel ini

Views: 55

CIAMIS, JAPOS.CO – Tingkat pemakaian handphone (HP) saat ini semakin meningkat. Tidak hanya untuk orang dewasa, anak-anak usia dini juga termasuk pengguna HP yang cukup aktif. Walaupun alasan penggunaannya berbeda dengan orang dewasa, namun tetap saja penggunaan HP yang terlalu berlebihan bisa menimbulkan berbagai masalah pada kesehatan.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, DR. Asep Saeful Rahmat S.ip M.Si di ruangan kerjanya mengungkapkan, Efek Digitalisasi dalam ruang lingkup kehidupan termasuk dunia pendidikan sangat besar pengaruhnya bagi keseharian kita dalam upaya mencerdaskan anak bangsa, Termasuk salah satunya dengan penggunaan gadget untuk anak sekolah dasar. Kamis, (11/8). “Gadget merupakan salah satu media kita dalam mencari informasi bahkan untuk belajar, Tetapi diharapkan dalam penggunaannya gadget tersebut harus senantiasa dalam bimbingan orang tua, Karena dengan HP seolah dunia itu dalam genggaman,” ungkapnya.

Asep menambahkan, banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dalam penggunaan gadget tersebut, tetapi tidak sedikit pula hal hal buruk yang akan mengganggu kesehatan anak-anak kita, Dengan penggunaan HP yang berlebihan salah satunya bisa mengakibatkan gangguan tidur, sifat agresif, mengganggu pertumbuhan otak anak, sifat ketergantungan pada gadget dan potensi gangguan mental pada anak. “Bahkan dalam beberapa hari ini masih menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat anak usia Sekolah Dasar di Desa Kiarapayung Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis yang tewas akibat ponselnya meledak saat diisi ulang daya itu menjadi perhatian kami sebagai orang yang berkiprah dalam bidang dunia pendidikan di Kabupaten Ciamis,” ujarnya.

Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, tegas Asep, sudah menghimbau kepada guru pendidik dan kependidikan untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak kita dalam menggunakan dan lebih teratur agar tidak membahayakan. “Sebaiknya dalam penggunaan Gadget atau HP anak-anak bisa lebih disiplin, gunakanlah sesuai kebutuhan kalau untuk belajar gunakan untuk belajar dengan serius jangan sambil tiduran apalagi HP-nya sambil dicas jelas berbahaya. Jangan bermain ponsel sambil berkendara atau berjalan kaki karena berbahaya dan menimbulkan kecelakaan baik bagi sendiri maupun orang lain. Bukan hanya tugas dari pemerintah melalui Dinas Pendidikan saja ataupun pihak guru yang harus lebih berperan dalam pengawasan anak dalam menggunakan ponsel, tapi pihak orang tua juga sama harus lebih mengawasi dalam penggunaan ponsel agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” tegasnya.

Penegasan Kadisdik Ciamis tersebut sebagai klarifikasi dari kejadian yang menimpa Ikmal Hamdan Maulida (9) yang ditemukan meninggal dunia di ruang tengah di rumahnya dengan luka bakar di bagian dadanya. Korban meninggal diduga karena ponsel yang dipakainya meledak. Peristiwa tersebut terjadi di Dusun Bojongjaya, Desa Kiarapayung, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Rabu (3/8).

Menurut keterangan Openg Mustofa, kakek korban, saat itu korban baru pulang dari sekolahnya dan langsung beristirahat di ruang tengah rumah. Tampak korban membawa bantal guling lalu berbaring  sambil bermain ponsel yang sedang diisi daya listrik.  Akibat lelah pulang sekolah, korban terlihat lelap tertidur sambil telungkup. “Ikmal baru pulang sekolah dan seperti biasa berbaring istirahat sambil main HP yang sedang dicharge,” ucap Openg kepada para awak media, Kamis (4/8).

Kemudian ibu korban keluar rumah pergi ke warung untuk membeli makanan. Ikmal ditinggal bersama adiknya yang masih balita. Berselang setengah jam, Rinawati kembali ke rumah dan memanggil korban namun tidak merespon. Ketika masuk rumah, Rinawati melihat anaknya seperti tertidur dengan posisi telungkup di lantai tanpa alas. Ketika dibangun dibangunkan tapi tidak bangun dan curiga karena seluruh badannya bergerak. Ketika membalikan tubuh anaknya, Rinawati pun kaget ponsel anaknya sudah berantakan. “Awal kejadiannya, anak pulang sekolah, lalu ibunya ke warung mencari makanan. Kejadian sekitar pukul 14.00 WIB. Keadaannya meninggal dunia,” tambah Openg.

Openg menduga korban meninggal dunia akibat ponsel yang biasa dipakai korban itu meledak. Hal itu terlihat dari ponsel yang ditemukan rusak parah dan berserakan di lantai rumah serta kabel charger masih utuh. Korban mengalami luka cukup parah di bagian dadanya. “Saya atas nama keluarga mohon atas musibah yang menimpa anak dan cucu saya, semoga ini menjadi pembelajaran untuk semua pihak agar lebih berhati-hati menggunakan HP saat dicharge,” pungkas Openg sambil menahan tangis. (Mamay)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *