Scroll untuk baca artikel
BeritaBODETABEKDepokHEADLINE

Se-Indonesia Hanya di Kota Depok Ada Pengajian Para Wartawan

×

Se-Indonesia Hanya di Kota Depok Ada Pengajian Para Wartawan

Sebarkan artikel ini

Views: 52

DEPOK, JAPOS.CO – Hanya Di Kota Depok,Jawa Barat,Para pekerja media  membentuk pengajian rutin bulanan.ide gagasan itu tercetus oleh para wartawan yang bertugas peliputannya di Kota Depok.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Dibentuknya pengajian bagi para Wartawan sebagai ajang untuk bersilahtuhrohmi,dan meningkatkan ilmu agama sekaligus untuk mendekatkan diri kepada sanga maha pencipta.

Berawal hanya berjumlah 20 Wartawan,seiring perjalanan jumlahnya semakin bertambah.kegiatan pengajian tersebut juga mendapat dukungan dari Pemerintah Kota ( Pemkot ) Depok

Kegiatan Pengajian bertempat di Balai Wartawan Balaikota Depok.diadakan satu bulan sekali dan baru ada Se- Indonesia ada pengajian khusus para Wartawan seperti ini.

Memasuki Bulan Ke-7,Pengajian rutinitas bulanan Majelis Taklim Balai Wartawan Kota Depok pada kali ini menghadirkan KH. Abu Musa (Ustad Kece-Da’i TV One) yang menyampaikan tausyiah, bahwa manusia harus selalu berkata yang baik-baik karena setiap perkataan yang keluar dari mulut kita adalan doa.

“Karena perkataan adalah doa, maka perkataan akan berwujud menjadi kenyataan. Berbuat baik adalah keharusan. Perbuatan baik tak lepas dari perkataan yang baik,” kata KH. Abu Musa yang akrab disapa Ustad Kece dihadapan jamaah para Jurnalis, Kamis (28/07/2022).

Dikatakan Ustaz Kece, kematian adalah kapastian sehingga tak perlu ditakuti. Hal yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan selalu patuh kepada perintah dan menjauhi segala larangan Allah SWT.

“Untuk itu lakukanlah hal yang baik-baik selama kita masih diberi kesehatan dan umur panjang,” ujarnya.

Ustaz Kece kembali mengingatkan, untuk itu para wartawan yang hadir di pengajian MT. Balai Wartawan Kota Depok untuk selalu berkata dan berbuat yang baik. “Apalagi wartawan, hati-hati kalau menulis berita, harus sesuai fakta. Setiap berita yang ditulis akan ditanya nanti dan dimintai pertanggungjawabannya kelak,” paparnya.

Lebih lanjut dikatakan, segala perkataan dan perbuatan yang baik, itu terkait dengan kematian yang bisa terjadi kapan saja. Kalau meninggal saat lagi salat atau ngaji atau lagi berbuat baik, itu yang kita harapkan, namanya khusnul khotimah.

“Namun jika kematian terjadi saat seseorang sedang berbuat maksiat adalah celaka. Untuk menghindarinya, maka kuncinya adalah selalu berkata dan berbuat baik,” tegasnya.

Ustad Kece kembali mengingatkan para jamaah, agar selalu penuhi lisanmu dengan beristiqfar, penuhi hatimu dengan rasa syukur kepada Allah SWT.(Joko Warihnyo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *