Scroll untuk baca artikel
BengkuluBeritaHEADLINESUMATERA

73 Peserta Ikuti Gelar sekolah Lapang Gempabumi di Mukomuko

×

73 Peserta Ikuti Gelar sekolah Lapang Gempabumi di Mukomuko

Sebarkan artikel ini

Views: 78

MUKOMUKO, JAPOS.CO – Pusat Gempabumi dan Tsunami pusat melalui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Bengkulu menggelar Sekolah Lapangan Gempa Bumi di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, guna membangun budaya tanggap bencana tangguh gempa bumi dan tsunami di daerah tersebut.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Kegiatan sekolah lapang gempa bumi diikuti oleh 73 peserta yang meliputi pegawai organisasi perangkat daerah, aparat penegak hukum, pihak sekolah, perwakilan masyarakat, media massa yang berada di wilayah rawan gempa bumi dan tsunami.

Kegiatan tersebut direncanakan akan berlangsung selama Dua hari berturut, yakni Selasa, 14 Juni hingga Rabu 15 Juni 2022 di Hotel Madyara Mukomuko.

Bupati Mukomuko Sapuan di Mukomuko, Selasa, (14/6) mengatakan daerah ini memiliki potensi gempa dan tsunami atau berada di zona merah tsunami sehingga perlu campur tangan dan uluran tangan dari BMKG dan pemerintah pusat.

Ia berharap, dengan adanya sekolah lapang gempa bumi sehingga peserta bisa menularkan pengetahuannya kepada masyarakat sehingga timbul kesiapan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi gempa bumi dan tsunami.

“Pihak BMKG telah menyampaikan bencana alam itu tidak mematikan kalau kita bisa mitigasi dengan baik, dan bencana alam ini tidak menimbulkan dampak negatif kepada kita,” ujarnya.

Ia berharap, kepada peserta dalam pendidikan sekolah lapang gempa bumi ini agar serius dan telaten. Setelah selesai pendidikan ini bisa ditularkan kepada masyarakat umum minimal keluarga sendiri.

Untuk itu, ia menyampaikan, terima kasih kepada pihak BMKG karena dengan adanya kegiatan ini semakin meningkatkan kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi gempa bumi.

Terkait dengan upaya yang dilakukan oleh pemerintah setempat dalam melakukan berbagai langkah dalam menghadapi gempa bumi dan tsunami, ia mengatakan, semua itu sudah diatur dari peraturan Menteri Dalam Negeri.

“Saya minta kepada BPBD juga menyusun SOP mitigasi risiko bukan hanya tsunami termasuk gempa bumi dan bencana alam lainnya, dan diteruskan dengan pola pelatihan,” ujarnya pula.

Kedepan, ia mengatakan, Insha Allah  pihaknya mencoba bersama-sama membuat anggaran dengan DPRD, pemerintah setempat mengajukan anggaran untuk mitigasi dan simulasi bencana alam agar bisa ditingkatkan.

Sementara itu, sekolah lapang gempa bumi di Kabupaten Mukomuko juga dihadiri oleh  Koordinator Bidang Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Pusat Dr Daryono Ssi MSi dan Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kepahiang Litman T M.Ling.

Acara tersebut dilanjutkan dengan simulasi tanggap bencana gempa dan sunami dengan peserta SLG, bagai mana situasi masyarakat, serta peran serta dari pihak BMKG, BPBD, serta Peranserta media ketika sebelum dan sudah terjadinya gempa dan tsunami.(JPR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 18 SIMALUNGUN, JAPOS.CO – Berprofesi sebagai jurnalis memiliki tugas penting untuk mengumpulkan informasi yang akurat dan relevan. Selain melakukan riset, wawancara, observasi, dan pencarian data untuk mendapatkan fakta-fakta yang…