Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESUMATERASumatera Barat

Pabrik Kelapa Sawit di Kabupaten Dharmasraya Belum Mengikuti Himbauan Pemerintah

×

Pabrik Kelapa Sawit di Kabupaten Dharmasraya Belum Mengikuti Himbauan Pemerintah

Sebarkan artikel ini

Views: 140

DHARMASRAYA, JAPOS.CO – Tandan buah segar (TBS) kelapa sawit masih anjlok, meski kran ekspor CPO dan minyak goreng telah dibuka oleh Presiden Joko Widodo.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Hasil pantauan di lapangan di setiap Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di daerah perkebunan sawit di kabupaten Dharmasraya,harga jual TBS kelapa sawit di pabrik masih berkisar pada Rp1.860 per kilogram. Sedangkan di tempat penimbangan sawit milik masyarakat, harga TBS berkisar Rp1.600 per kilogram, dengan harga tersebut tentu tidak menutupi biaya operasional petani sawit.

Sementara itu Ketua Bidang Kemitraan DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Jhon Nasri mengatakan, akan mengawasi proses ekspor CPO dan minyak goreng serta penyesuaian harga TBS di lapangan.

“Dengan penyamapaian Joko Widodo tentang ekspor minyak goreng, maka kami dari Apkasindo akan mengawasi kran ekspor minyak goreng tersebut yang bahan bakunya dari CPO sawit, berarti secara otomatis CPO sawit ekspor kembali ke luar negeri,” ucapnya.

“Dalam pantauan kami saat dari 6 unit pabrik  kelapa sawit(PKS) yang berada di kabupaten Dharmasraya.Media ini mendapat informasi dari penetapan Disbun Sumbar dari tanggal 17 hingga 21 Mei 2022, itu harga yang ditetapkan Tandan buah segar (TBS) kelapa sawit saat ini berkisar Rp3.455  per kilogramnya. Kerena itu adalah sesuai Permentan harga kebun mitra masyarakat yang ada di Sumbar atau plasma,”ungkapnya.

Sedangkan untuk harga jual TBS kelapa sawit kepada pabrik kelapa sawit saat ini seharusnya berkisar pada Rp2.755 per kilogram.

“Sedangkan pada hari ini pihak pabrik kelapa sawit yang ada di Kabupaten Dharmasraya, membeli tandan buah segar berkisar Rp1.860 per kilogram hingga Rp2.000 per kilogram,” jelasnya.

Berdasarkan perhitungan tersebut, petani sawit yang menjual TBS kelapa sawit mengalami kerugian, di mana diperkirakan produksi TBS di Dharmasraya bisa mencapai 60 ribu ton dalam satu bulan.

Jika dikalkulasikan dengan harga sekarang,bila biaya perawatan di bandingkan dengan harga sekarang,maka petani merugi dengan biaya perawatannya seperti pembelian pupuk yang mahal dan subsidi pupuk juga tidak terkontrol.(ermanchaniago). 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *