Views: 217
MUKOMUKO, JAPOS.CO – Persiapan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Pemkab Mukomuko melalui Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olah (Disparpora) Kabupaten Mukomuko mulai melakukan seleksi penerimaan calon Atlit di berbagai cabang olah raga (Cabor) yang saat ini sedang berlangsung, namun dibalik itu Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Mukomuko sangat menyayangkan sikap Dispora yang notabene tidak melibatkan KONI dalam melakukan seleksi Atlit, terutama sekali melibatkan Pengurus Cabor KONI. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua KONI Mukomuko Hendra Cipta Selasa (17/5) siang.
“Secara, kita tahu perekrutan calon altit Popda memang merupakan tupoksi nya Disparpora dalam melakukan seleksi penerimaan calon Atlit berbagai cabang olahraga pada persiapan Popda mendatang,” tutur Hendra.
“Yang sangat saya sayangkan, Dispora tidak melakukan koordinasi pada KONI dalam melibatkan pengurus Cabor dibawa naungan KONI, seharusnya pihak Dispora harus ada koordinasi terhadap saya secara tertulis selaku Ketua KONI dengan cara menyurati KONI, saya kaget karena pengurus Cabor dilibatkan, sementara saya tidak tahu sama sekali kalau pengurus Cabor dilibatkan, dan mereka pun tidak pernah memberitahu kalau mereka dilibatkan,” lanjutnya.
“Saya mengetahuinya setelah pengurus Cabor yang terlibat penerima seleksi Atlit cabang olahraga pencak silat dibawah Naungan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Mukomuko yang dipimpin Pj Ketua IPSI Abdullah menjadi sorotan publik saat penerimaan seleksi, kabarnya peserta yang ikut seleksi di cabang itu dipungut biaya sebesar Rp. 500.000, masing- masing peserta calon,” terang Hendra.
“Kenapa saya tidak kaget, pasalnya mereka tiba- tiba komplin sama saya, sedangkan saya tidak tahu tentang masalah itu, karena mereka selaku pengurus Cabor KONI pun tidak pernah memberitahu kalau mereka terlibat dalam seleksi tersebut, otomatis saya tidak bisa bertanggung jawab terkait persoalan itu,” ungkapnya.
“Terkait adanya pemungutan biaya terhadap peserta seleksi yang dilakukan pengurus IPSI, mungkin ada hal yang membutuhkan biaya, apapun namanya yang jelas saya tidak pernah tahu soal itu,” tutupnya.(JPR)