Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Tengah

Proyek Penataan Kawasan Krapyak Usung River Walk 

×

Proyek Penataan Kawasan Krapyak Usung River Walk 

Sebarkan artikel ini

Views: 43

KOTA PEKALONGAN, JAPOS.CO – Pembangunan jembatan yang ada di Kawasan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan mendasari penataan Kawasan Krapyak. Dimana, di kawasan tersebut, tidak hanya ingin dituntaskan kawasan permukiman kumuhnya saja, melainkan juga mengubah wajah kawasan tersebut menjadi kawasan yang menarik dan mendukung wilayah destinasi wisata di Kota Pekalongan. Mengingat di wilayah tersebut banyak sekali potensi lokal yang bisa dikembangkan.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

“Sehingga konsepnya adalah menata kawasan kumuh yang nanti di penataan itu  adanya suatu perubahan wajah yang signifikan, oleh karena itu bisa mewujudkan destinasi wisata baru yang harapannya akan banyak dikunjungi oleh warga di Kota Pekalongan maupun luar daerah Kota Pekalongan,” tutur Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinperkim), Andrianto,” baru-baru ini.

Andrianto menyebutkan, dalam penataan Kawasan Krapyak ini mengusung 3 konsep yakni, pertama : River Walk (Jalan Sempadan), dimana di kawasan tersebut, yang awalnya permukiman di pinggiran sungai terkesan kumuh karena sebelumnya untuk pembuangan sampah, BAB sembarangan, dan meletakkan barang-barang rongsok, dan sebagainya yang mengakibatkan warga yang akan melewati kawasan tersebut juga sulit, sebab tidak ada jalan yang bisa dilewati. Sehingga, hal ini akan kesulitan ketika Dinas Pusdataru yang memiliki kewenangan dalam operasi dan pemeliharaan.

“Jadi yang pertama ini adalah dengan penataan konsep River Walk atau Jalan Sempadan yang ada disana. Kemudian, yang kedua, adalah dengan Konsep Water Front City, yaitu kita ingin mengubah orientasi dari rumah-rumah warga yang ada di tepian sungai, yang tadinya menjadikan sungai itu adalah halaman belakang rumah mereka, sekarang konsepnya akan kita rubah bahwa, sungai ini merupakan halaman depan rumah mereka. Sehingga, hal ini secara otomatis kekumuhan akan hilang,” terangnya.

Lanjutnya, untuk konsep ketiga, yakni Kawasan Krapyak ini akan terhubung dengan Kawasan Wisata Heritage yang ada di Jetayu dan Kawasan Taman Wisata Air Pasir Kencana Pekalongan yang belum lama ini beroperasi. Dengan konsep tersebut, maka muncul inisiasi adanya pembangunan jembatan di sekitar kawasan tersebut.

“Jembatan ini merupakan suatu sarana penghubung yang terintegrasi dengan Kawasan Wisata Heritage Jetayu dan Kawasan Taman Wisata Air Pekalongan yang didesain sebagai destinasi wisata budaya bisa menyatu,” pungkasnya.(sofi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *