Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESUMATERASumatera Barat

Tim PKM Teknik UKI Lakukan Pemasangan Panel Surya Penerangan Rumah Tangga

×

Tim PKM Teknik UKI Lakukan Pemasangan Panel Surya Penerangan Rumah Tangga

Sebarkan artikel ini

Views: 89

MENTAWAI, JAPOS.CO – Tim PKM Teknik UKI (Universitas Kristen Indoensia) melakukan pelatihan pemasangan panel surya penerangan rumah tangga di Pulai Sebirut-Mentawai, Kamis (14/4).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Menurut Melya Sembayang,  pelatihan tersebut mempunyai tujuan untuk melatih masyarakat pemasangan panel surya agar dapat merawat alat tersebut sehingga bisa menghasilkan energi terbarukan dari sumber daya alam di Pulau Saibi.

“Dari PKM ini bisa diintergrasikan dalam perkuliahan konsentrasi Konversi Energi dan material Manufaktur. Dari hasil pengamatan instalasi PLTS tersebut mulai rusak karena penggunaan yang tidak sesuai ketentuan, seperti melepas controller, sehingga arus listrik dari panel langsung masuk ke batteray, menggunakan arus listrik langsung dari batteray, sehingga isi batteray bisa sampai habis total yang semestinya disisakan sekitar 30 %, tidak membersihkan panel surya dari kotoran sehingga kapasitas pengisiannya jadi berkurang. Controller berfungsi untuk  pengaturan arus,  baik mengatur voltage  dan juga melindungi batteray agar tidak sampai habis total  (penggunaan akan berhenti jika batteray tinggal 30 %). Pada penggunaan rumah tangga, team telah melakukan pemasangan untuk 1 unit PLTS yang digunakan untuk 1,” ungkapnya.

Lanjut Melya, pada unit tersebut dipasang satu buah controller, 4 buah bola lampu DC LED 5 Watt, 1 buah batteray (accu) 50 Ah. Batteray 50 Ah jika terisi penuh dapat mensuplay arus listrik  70% x 50 Ah  = 35 Ah dan pengisian Batteray yang dihasilkan Panel surya : Q = I x h

Q = kapasitas pengisian (Ah), I = Kuat Arus, h = Lamanya Pengisian jadi untuk panel 100 Wp maka I max = 100 w/12 v= 8,3 A.

“Jika dalam sehari diambil rata-rata  pengisian maksimum  7 jam, maka kapasitas arus listrik yang bisa ditampung adalah : 8,3 A x 7 jam = 58 Ah, namun  karena kapasitas batteray adalah 35Ah, maka kelebihan arus akan terbuang dengan sendirinya yang diatur oleh controller, sementara bila instalasi PLTS tidak menggunakan cotroller  maka batteray akan cepat rusak,” terangnya.

“Lampu yang digunakan 4 x 5 Watt= 20 Watt atau I = P/V = 20 w/12 v= 1.67 A, sedangkan kuat arus yang tersedia 35 ah/12 h = 2,95 A,” tutur Melya.

Dari perhitungan diatas, lanjut Melya dapat diambil kesimpulan, jika sinar matahari berkurang lampu sebanyak 4 buah masih tetap bisa bersinar (menyala). Setelah melakukan pemasangan peralatan penunjang PLTS, dilakukan juga pelatihan kepada masyarakat, adapun pelatihan yang dilakukan seperti : pelatihan pemasangan instalasi listrik (termasuk praktek penyambungan kabel yang benar), pelatihan Perawatan panel surya agar panel bisa selalu bekerja optimal, pelatihan perawatan batteray agar tidak cepat rusak.

“Untuk mengetahui efektifitas (kemampuan panel surya) saat ini, dilakukan pengukuran kuat arus (A) dan beda potensial (V) yang dihasilkan oleh satu keping panel yang terpasang. Pengukuran kuat arus dan beda potensial yang dilakukan pada jam 11.00, dimana pada saat itu intensitas sinar matahari tergolong baik (cerah) dengan hasil sbb kuat arus yang diperoleh satu panel hanya 3 A, dimana untuk kondisi normal (panel yang bersih) menghasilkan ± 11 A (pada tengah hari), voltage yang diperoleh hanya 10 V, dimana pada kondisis normal menghasilkan ±17 V,” tutupnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *