Views: 264
KAJEN, JAPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan akan menata Alun-alun Kajen agar menjadi lebih indah dan menarik pengunjung. Penataan akan dimulai tahun 2022 ini.
Demikian disampaikan Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq,dalam sambutan pada kegiatan Tarawih Keliling Safari Ramadhan 1443 Hijriyah di Masjid Baiturrokhim, Desa Sijeruk, Kecamatan Sragi, Rabu waktu setempat.(13/4/2022)
“Insya allah akan kita bangun ikon Kota Santri berupa Al Qur’an di sekitar Alun-alun Kajen dan air mancur warna-warni. Para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Alun-alun juga akan kita tata, sehingga kelihatan rapi nanti, ” kata bupati.
Diharapkan, setelah Alun-alun ditata, Kajen yang notabene merupakan Ibu Kota Kabupaten Pekalongan nantinya akan menjadi ramai dan dikunjungi masyarakat banyak.
Selain penataan Alun-alun, pada tahun 2023, pemkab akan melakukan penataan objek wisata Linggo Asri, Kajen. Setelah ditata, objek wisata pegunungan itu diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung objek wisata tersebut. Bahkan, harapannya, Linggoasri bisa menjadi daerah tujuan wisata unggulan Kabupaten Pekalongan yang diminati wisatawan.
Dalam kesempatan tarawih keliling tersebut, bupati juga menyampaikan program unggulan yang dilaksanakan pada tahun 2022. Program tersebut antara lain perbaikan atau rehabilitasi jalan dan jembatan serta infrastruktur lainnya, program pengobatan gratis cukup dengan KTP, melahirkan gratis, bantuan bagi penunggu pasien kurang mampu dan bantuan seragam sekolah bagi siswa kurang mampu di sekolah negeri mulai jenjang SD hingga SMP.
Terkait pembangunan jalan dan infrastruktur lainnya, bupati mengatakan, pada tahun 2022 ini, Pemkab menganggarkan sekitar Rp. 130 Miliar.Tahun sebelumnya dianggarkan sekitar Rp. 50 Miliar. “Saya memang prioritaskan pembangunan jalan jembatan, karena sebagus apa pun desa kita, kalau jalannya rusak, tidak akan menarik untuk dikunjungi oleh siapa pun, apalagi wisatawan,” tutur bupati.
Bupati mengatakan, dalam perjalanan dari Kajen menuju Desa Sijeruk Sragi, mendapati jalan yang rusak saat memasuki desa tersebut. “Jadi kegiatan (tarawih keliling) ini bermanfaat ya Bapak/Ibu. Saya jadi melihat langsung dan merasakan langsung jalan rusaknya,” ujar bupati.
Di wilayah Kecamatan Sragi, tahun ini dianggarkan sekitar Rp. 13 M untuk pembangunan jalan. Tahun sebelumnya hanya sekitar Rp. 2 Miliar. “Insya allah di Sragi akan banyak jalan yang halus nantinya,” ungkap Fadia.(sofi)