Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Tengah

Imbas Proyek Rehabilitasi Saluran DI Sragi Petani Kesulitan Mendapatkan Air

×

Imbas Proyek Rehabilitasi Saluran DI Sragi Petani Kesulitan Mendapatkan Air

Sebarkan artikel ini

Views: 151

KAJEN, JAPOS.CO – Pembangunan Daerah Irigasi (DI) Sragi yang kini sudah berjalan menimbulkan polemik baru bagi para petani. Pasalnya selain saluran alami tertutup, jalan yang dilalui untuk proyek juga rusak.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Meski sudah ada kesepakatan untuk perbaikan jalan, namun pihak pemerintah Desa mengkhawatirkan setelah pembangunan selesai akan ditinggal begitu saja.

Kepala Desa Purworejo, Kecamatan Sragi, Sunoto yang ikut dalam audiensi di Dinas PU Kabupaten Pekalongan menyampaikan memang dengan adanya perbaikan Daerah Irigasi Sragi banyak saluran tersier yang tertutup. Padahal saluran tersier tersebut yang mengaliri air ke pertanian warga.

“Di tempat kami ada puluhan lebih yang tertutup dan kami sudah minta supaya diberi lubang agar air bisa mengalir, ” katanya.

Selain tertutupnya saluran alami, ada jalan yang dilalui armad proyek rusak. Meski sebelum pelaksanaan ada sosialisasi namun yang dikhawatirkan ditinggalkan rusak begitu saja.

Terpisah Kepala Desa Sumub Kidul, Kecamatan Sragi, Gumun Widagdo mengakui hal sama. Menurutnya ada beberapa titik bahkan pintu air tersier yang ditutup dengan adanya permbangunan tersebut.

“Pintu air tersier yang dahulunya lancar sekarang mati. Untuk mengalirkan air petani harus membuat bendungan menggunakan alat seadanya supaya air naik, sebab dengan adanya perbaikan irigasi utama lebih rendah, ” ungkapnya.

Dikatakan, adanya perbaikan irigasi utama memang membuat jalan pertanian rusak, namun dari pihak rekanan akan memperbaiki.

“Saya sudah minta surat pernyataan ketika selesai jalan diperbaiki seperti semula. Mungkin surat pernyataan hanya ditempat kami saja, didesa lain belum ada, ” ungkapnya.

Senada apa yang dikatakan Kepala Desa Srinahan Kecamatan Kesesi, Keswanto. Menurutnya dengan adanya pembangunan irigasi untuk jalan pertanian yang dilalui rusak. Hal itu karena armada yang melintas cukup berat sehingga aspal mengelupas.

“Kesepakatan awal memang secara lisan akan ada perbaikan, namun yang dikhawatirkan setelah pembangunan selasai jalan rusak ditinggal begitu saja. Kemarin kerusakan ada yang diurug, tapi hanya dengan batu terutama yang lubang parah, ” ungkapnya.

Sementara sebelumnya, Ketua IP3A Kalijogo, Tangguh menyampaikan bahwa DI Sragi mendapat Kegiatan Proyek senilai sekitar Rp 77 milyar untuk rehabilitasi dari anggaran Pusat. Namun ada persoalan ketika ini berjalan. Karena DI Sragi selama sebelumnya 15 sampai 20 tahun tidak tersentuh bantuan sehingga terjadi kebocoran yang sangat banyak akhirnya membuat saluran irigasi irigasi alami kekeringan  Ketika DI Sragi ini dibenahi maka saluran kecil ditutup semua sehingga irigasi alamiah ini ikut tertutup, dengan begitu masyarakat petani kesulitan mendapatkan air, ” ungkapnya. (Sofi)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 118 JAKARTA, JAPOS.CO – Penyakit Lupus atau umum dikenal Systemic Lupus Erythematosus merupakan penyakit reumatik autoimun yang menyerang berbagai macam organ dan memiliki berbagai macam gejala. Penyakit ini disebabkan…