Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Tengah

Komisi VIII DPR RI M Fauzan Nurhuda Yusro Meminta Kemensos Memper Luas Program KSB di Kabupaten Pekalongan

×

Komisi VIII DPR RI M Fauzan Nurhuda Yusro Meminta Kemensos Memper Luas Program KSB di Kabupaten Pekalongan

Sebarkan artikel ini

Views: 75

KAJEN, JAPOS.CO –  Program Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kabupaten Pekalongan diusulkan agar diperluas ke wilayah kecamatan lainnya selain di wilayah Kecamatan Tirto.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Usulan tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan, Yulian Akbar, pada saat memberikan sambutan pada acara Apel Siaga Kesiapan Pengukuhan Kampung Siaga Bencana (KSB) di Desa Karangjompo, Kecamatan Tirto, Kamis wsktu setempat.(03/03/2022).

“Kabupaten Pekalongan dilanda bencana yang cukup luar biasa pada awal tahun 2022 ini. Di wilayah atas, yaitu wilayah Kecamatan Petungkriyono, Kandangserang, Lebakbarang, dan Paninggaran terjadi longsor. Di daerah bawah, banjir dan rob di wilayah Kecamatan siwalan, Tirto, dan Wonokerto. Pemilihan KSB di Karangjompo ini saya kira memang tepat, karena merupakan desa langganan rob,” tutur Akbar.

Akbar berharap daerah atas wilayah Kabupaten Pekalongan juga dapat disentuh program KSB.

“Jika perlu kita replikasi, jika tahun ini hanya 5 desa, kita akan usulkan agar bisa diperluas dan dapat dibaiayai dari APBN dan juga mungkin replikasi dari APBD,” ujarnya.

Lima desa yang saat ini menjadi KSB yaitu Desa Karangjompo, Tegaldowo, Mulyorejo, Jeruksari dan Desa Pacar Kecamatan Tirto.Indeks Kerawanan Bencana Cukup Tinggi.

Sekda menyebutkan, indeks kerawanan bencana di Kabupaten Pekalongan cukup tinggi.

“Pada bulan Januari dan Februari kemarin longsor dan banjir, Maret kita juga siap siaga terkait rob, karena prediksi BMKG curah hujan masih akan tinggi dan  kita tetap harus bersiaga. Untuk itu mohon dukungan dari Kementrian Sosial terkait usulan-usulan kami berkaitan dengan Penanggulangan Bencana mohon agar bisa direalisasikan,” ungkap dia.

Menurutnya, bencana tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Pekalongan semata, namun seluruh pihak, termasuk Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, Forkopimda, dan elemen masyarakat.

“Taruna Siaga Bencana (TAGANA) dan  pramuka menjadi energi baru bagi kita dalam rangka mempersiapkan menghadapi bencana,” imbuh Akbar.

Sementara Menurut Muhammad Fauzan Nurhuda Yusro,anggota Komisi VIII DPR RI,  yang hadir dalam kegiatan di Desa Karangjompo juga mengusulkan kepada Kementrian Sosial agar memperluas Program KSB ke wilayah kecamatan lainnya seperti wilayah Kecamatan Wonokerto dan Siwalan.

Nurhuda juga mengusulkan bantuan mobil operasional bencana untuk Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan karena kendaraan sudah berumur sepuluh tahun dan dinilai tidak layak lagi karena selalu mogok saat melintasi genangan rob maupun banjir.

“Ini aspirasi rakyat. Kami berharap keberadaan kami di Komisi VIII, betul-betul memberikan manfaat kepada masyarakat dan menunjukkan kepada Kementrian Sosial bahwa ini lah kebutuhan riil di masyarakat,” ungkap Nurhuda.

Dalam kesempatan tersebut  Sekretaris Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI, Robben Rico dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Bupati Pekalongan yang telah bersedia dan menyiapkan warganya untuk mandiri dalam penanggulangan bencana.

“Kami dari Pemerintah Pusat berkomitmen untuk membantu daerah dalam hal penanggulangan bencana. Tapi pasti ada jeda waktu. Fungsinya temen-temen inilah yang kemudian yang akan menjadi garda terdepan. Bahkan, bisa diperbantukan di kecamatan lainnya,” tutur Robben.

Terkait bantuan, kata Robben saat ini sedang diproses dan diharapkan dalam waktu dekat ini akan direalisasikan untuk membantu penanganan bencana di Kabupaten Pekalongan.

Usulkan Lumbung Sosial

Robben juga memberikan saran agar Pemkab Pekalongan melalui Kepala Dinsos Kabupaten Pekalongan mengusulkan lumbung-lumbung sosial. “Karena memang konsentrasi di Kementrian sekarang, kita membuat lumbung sosial di Kawasan Pantai Selatan Pulau Jawa, Pantura, Pesisir Selatan Pulau Sumatera, sampai kemudian di sekitar NTT, NTB dan di wilayah utara Maluku, karena potensi bencananya cukup besar di sana. Semua kita siapkan, logistik dsb, harapannya apa pun yang terjadi nanti, kita sudah siap,” imbuh Roben.

Sebelumnya, Kepala Dinsos, Rachmawati, melaporkan, Kegiatan Fasilitasi Pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) dan Tagana Masuk Sekolah (TMS) diselenggarakan selama 3 hari, mulai 1 hingga 3 Maret 2022. Kegiatan Apel KSB dipusatkan di Desa Karangjompo Kecamatan Tirto, tepatnya di SMPN 3 Tirto, sedangkan kegiatan TMS dilaksanakan di 10 sekolah dan pondok pesantren di wilayah Kecamatan Tirto, Kecamatan Wiradesa dan Kecamatan Bojong, dengan jumlah peserta 100 orang di setiap sekolah.

Kegiatan diikuti oleh unsur masyarakat peduli bencana dari 5 desa yang menjadi KSB, anggota TAGANA Kabupaten Pekalongan serta kurang lebih 1000 pelajar dan santri. Kegiatan Didanai APBN melalui DIPA Kementrian Sosial.(Sofi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *