Scroll untuk baca artikel
BengkuluBeritaHEADLINESUMATERA

Dibunuh Krokodil Ganas, KSDA Mukomuko Sebut Sungai Selagan Berbuaya

×

Dibunuh Krokodil Ganas, KSDA Mukomuko Sebut Sungai Selagan Berbuaya

Sebarkan artikel ini

Views: 63

MUKOMUKO,JAPOS.CO – Seorang warga Desa Tanah Rekah, Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Sabring (55) diserang seekor buaya saat dirinya akan mencari Kerang Sungai (Lokan) di Sungai Selagan, tepatnya di Lubuk Nago, Senen,(21/2).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Peristiwa menyedihkan itu terjadi sekira pukul 14.00 Wib siang ketika korban berada di pinggir sungai dengan nian mau mencari Lokan namun naas menimpa dirinya Sabring diserang seekor buaya, setelah di lakukan pencarian hingga korban berhasil di temukan pada pukul 17. Wib sore, setelah tim Basarnas Mukomuko terjun ke TKP, korban ditemukan sudah tidak bernyawa lagi.

Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Resor Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengimbau warga yang melakukan aktivitas di sungai daerah ini untuk bisa waspada serta berhati-hati karena semua sungai yang tersebar di daerah ini terdapat buaya.

“Kita berharap kepada warga untuk waspada, situasi model ini hampir seluruh sungai ada buaya,” kata Kepala Konservasi Sumber Daya Alam Mukomuko, Rasidin, dalam keterangannya, di Mukomuko,

Ia mengatakan, satwa yang dilindungi tersebut selain ada di Sungai Selagan, termasuk di Sungai Lubuk Pinang, Sungai Air Manjunto, dan hampir seluruh sungai di daerah ini.

Untuk itu, katanya, warga hati-hati dan jangan melakukan pemburuan dan pembunuhan buaya di sungai di daerah ini.

Menurutnya, pengalamannya di  Bengkulu jika anak buaya dibunuh maka orang yang membunuhnya menjadi target induk buaya.

“Pengalaman ini sama dengan kejadian warga yang meninggal akibat dimangsa buaya di Desa Padang Gading dulu ada anak buaya yang terkena jaring ikan dibunuh,” terangnya.

Adapun kronologis kejadian warga yang hilang di sungai tersebut saat dua warga di wilayah ini yang berprofesi sebagai pencari lokan ingin mencari lokan dengan cara menyelam di sungai tersebut.

Salah satu dari dua orang warga ini masih berada di atas, sedangkan korban berada duluan di bawah, setelah itu kawannya heran karena korban tidak ada muncul ke permukaan.

Kemudian ada warga lain yang melihat dari jauh buaya yang naik moncongnya ke atas seperti ada bentuk orang yang berada di mulut buaya tersebut tetapi tidak begitu jelas.

“Ada warga yang memperhatikan tetapi tidak begitu jelas karena pada saat itu warga ini sedang mengurus tanaman kelapa sawitnya,” ujarnya.(JPR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *