Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Tengah

Pemprov Sulsel Belajar Kesuksesan Laboratorium Kemiskinan Kabupaten Pekalongan

×

Pemprov Sulsel Belajar Kesuksesan Laboratorium Kemiskinan Kabupaten Pekalongan

Sebarkan artikel ini

Views: 111

KAJEN, JAPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Pekalongan menerima kunjungan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Kunjungan  rombongan dari  pemerintah Provinsi Sulawesi selatan ke Kabupaten Pekongan dalam rangka belajar bagaimana mereplikasikan inovasi laboratorium kemiskinan ini diterima oleh Sekda M Yulian Akbar, didampingi Plt Kepala Bappeda Litbang Anis Rosidi serta para asisiten dan staf ahli bupati. Di lantai I kantor Setda Kabupaten PekalonganRabu waktu setempat.(9/2/2022).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Sekda Yulian Akbar memaparkan bahwa lahirnya inovasi laboratorium kemiskinan kabupaten Pekalongan berawal dari kondisi angka kemiskinan selama kurun waktu lima tahun terakhir yang cukup tinggi menyentuh angka 13 sampai 15 persen. Padahal saat itu pemerintah daerah memiliki banyak program baik dari pemerintah pusat provinsi maupun program daerah.

Muculnya inovasi laboratorium kemiskinan membawa angin segar bagi kemajuan inovasi di kabupaten Pekalongan. Pada tahunn 2020, kata Sekda, program ini diapresiasi oleh pemerintah pusat dan masuk sebagai salah satu 45 inovasi terbaik. ‘ Tahun 2021 program ini juga menelurkan ide-ide luar biasa. Ada gerakan KUDU SEKOLAH yang mana tahun 2021 aplikasi KUDU SEKOLAH ini masuk layanan inovasi terbaik tingkat nasional,” papar Yulian.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam perjalannya inovasi Laboratorium kemiskinan di masa pandemi ( tahun 2020) justru mampu membawa angka kemiskinan ke single sigit.

“Di tahun 2020 kita di angka 9, 71 kemudian tahun 2021 naik di angka 10,19. Namun kenaikan ini relatif masih rendah,” jelas Yulian

Adapun sudut pandang kemiskinan yang dijadikan tolak ukur, Yulian mengatakan pihaknya memandang kemiskinan tidak berbasis sosial, melainkan dari sudut pandang geografis sesuai karakteristik wilayah kabupaten Pekalongan, yakni kemiskinan pesisir, kemiskinan pegunungan dan perkotaan.

“Kami berharap dari pertemuan ini kami juga bisa belajar dari kawan-kawan Sulawesi Selatan. Kami inign belajar bagaimana pengembangan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi selatan. Seperti apa Sulawesi selatan melakukan inovasi-inovasinya,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Mirna pada kunjungan ini menyampaikan ucapan terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada pihaknya untuk belajar bagaimana mereplikasi inovasi laboratorium kemiskinan.

“Karena di masa pandemic walaupun di Sulawesi selatan, aspek investasi atau sejenisnya tidak begitu berkurang, tapi ada juga beberapa yang dirasakan masyarakat dampak dari pandemi ini,” terangnya.

“Jadi dengan adanya inovasi laboratorium kemiskinan yang akan kita replikasi nanti, walau kita ada peningkatan kemiskinan yang tidak signifikan, mudah-mudahan kita bisa contoh bagaimana menurunkan angka kemiskinan yang ada di Sulawesi Selatan, “ harap Mirna. (Sofi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *