Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESUMATERASumatera Barat

Kerjasama PDAM Bukittinggi Bakal Terancam Diputus YPSNT

×

Kerjasama PDAM Bukittinggi Bakal Terancam Diputus YPSNT

Sebarkan artikel ini

Views: 177

BUKITTINGGI, JAPOS.CO – PDAM Bukittinggi terancam kehilangan sumber air bersih yang berasal dari Sungai Tanang. Hal tersebut dikarenakan setelah berakhirnya Perjanjian Kerjasama  (PKS) Pemko Bukittinggi dengan Yayasan Pembangunan Nagari Sungai Tanang (YPSNT). Hal tersebut disampaikan Yusrial di Sekretariat PWI Bukittinggi Rabu (2/2/2022).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Perjanjian Kerja Sama (PKS) terkait sumber air PDAM  di Sungai Tanang Kabupaten Agam mempertanyakan nilai bagi hasil yang  diserahkan Pemerintah Kota Bukittinggi kepada masyarakat Sungai Tanang. Perjanjian kerja sama, Pemko (pihak I) dan YPSNT  (pihak II), yang diikat dengan tiga point. Menjelaskan pihak II, memberikan kontribusi 10 persen dari nilai harga jual Air PDAM / m3.

“Pemko  wajib memasang water meter di pusat sumber air, dan Pemko harus mempekerjakan Anak Nagari Sungai Tanang minimal 3 orang” demikian Yusrial ketua YPSNT di Sekretariat PWI Bukittinggi.

MOU yang disepakati ternyata Pemko  wanprestasi. Karena water meter tidak ada dipasang sampai sekarang. Sehingga menimbulkan kecurigaan  besarnya nilai kontribusi yang diserahkan setiap  bulan kepada YPSNT.

“Bahkan harga air per m3 tidak dijelaskan” ulas Yusrizal mengkritisi.

Yusrizal menjelaskan, “kontribusi  perusahaan air minum Kota Bukitinggi untuk YPSNT, berkisar 36-40 juta perbulannya, tapi saya tidak mengetahui  dari mana  nilai uang yang hanya  mencapai  tigapuluh dan empat puluh juta, karena  harga dasar 10 persen dari  nilai jual harga dasar  perkubik  tidak dijelaskan secara transparan kepada YPSNT.

Jika dibanding  dengan daerah lain kepastian hak-hak masyarakat  pemilik sumber air menerima kontribusi, lebih besar nilainya perbulan.

“Bagi kami bukan  besar nilai rupiah atau kecilnya kontribusi, yang lebih penting berapa  harga dasar perkubik yang  terjual pada pelanggan,” ujarnya.

Konfirmasi dengan  Direktur PDAM Tirta Jam Gadang Bukittinggi Budi Suhendra. Water  meter sudah dipasang dari awalnya. Sehingga didapatlah patokan nilai kontribusi yang dibayarkan ke Anak Nagari Sungai Tanang.

“Terkait  tenaga honorer dari Anak Nagari Sungai Tanang sudah kami pekerjaan sebanyak empat orang”, kilah Budi, PDAM Bukittinggi. (Yet)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *