Views: 240
SAWAHLUNTO, JAPOS.CO – Mulusnya aktivitas pertambangan emas ini disebabkan juga karena minimnya pengawasan dari pihak terkait, sehingga berpotensi memicu terjadinya bencana.
Pantauan awak Japos.co dilapangan Senin (31/1/2022), ditemukan para penambang dengan bebasnya menggunakan bermacam macam alat seperti escavator untuk mengeruk dan menguras area sungai demi mencari butiran emas.
Maraknya aktifitas pertambangan emas tanpa izin di Desa Talawi, Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto yang mengakibatkan, beberapa wilayah di bantaran sungai Batu Laung mengalami kerusakan.
Tak hanya itu, aktivitas pertambangan emas tanpa izin ini juga telah mencemaskan banyak pihak. Para penambang dengan bebasnya mendirikan tenda tenda darurat di sekitar lokasi mereka.
“Sebanyak 15 orang para pekerja tambang menggantungkan hidupnya disini pasca virus Corona mewabah, memang secara aturan tidak boleh, tapi bagaimana lagi, karena aktivitas pertambangan emas ini juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” ucap SyH salah satu pengelola tambang saat dikonfirmasi, Senin (31/1).
Menurut Sy H, adanya aktivitas pertambangan emas disini tidak lepas dari kesepakatan dengan pemilik lahan, apabila nanti tambangnya selesai, tidak dipergunakan lagi maka kami harus mengembalikan kembali posisi sungai ke posisi Semula.
Kepala Desa Talawi melalui Sekretaris Desa saat dikonfirmasi mengatakan, “secara izin kami tidak tahu, namun, memang sudah ada warga yang melaporkan kesini tentang dampak lingkungannya yang terjadi, ada dua orang pelapor kesini, dan itu sudah kita diskusikan dengan Kepala desa, tergantung pimpinan lagi”, tegas Beni. E di ruang kerjanya (31/1/2022).
Salah seorang masyarakat setempat mengatakan ini tambang masyarakat yang bertujuan untuk menggeliatkan perekonomian masyarakat.” Kasihan kita, mereka butuh bimbingan dan arahan dari dinas terkait,” pungkas ML di sebuah warung kopi sudut Desa Talawi mudiak Senin (31/1/2022).(D/H)