Views: 398
KALBAR, JAPOS.CO – Pelaksana kegiatan Proyek Jalan Nasional dari Kementerian PUPR pada Ruas Jalan Aur Kuning – Sandai – Nanga Tayap, Kab. Ketapang – Kalbar telah melakukan perbaikan pada titik ruas jalan yang fisiknya sempat mengalami kerusakan, seperti yang diberitakan Japos.co sebelumnya.
“Pada saat itu faktor curah hujan sangat mempengaruhi fisik yang baru dikerjakan dan kita sudah perbaiki kembali, yang rusak sudah dicutting dan dilakukan perkerasan kembali,” pungkas Rifky Amarta selaku PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) pada kegiatan ini saat dikonfirmasi Japos.co (27/01).
Khusus kegiatan ini menurut Rifky, tidak termasuk dalam kegiatan kontraktual yang secara kebetulan berada pada ruas jalan yang sama ( Ruas Jalan Aur Kuning – Sandai – Nanga Tayap – Batas Pov Kalteng) yang dilaksanakan oleh PT Malabar Mandiri, karena kegiatan itu sudah selesai per 31 Desember 2021, yang secara kebetulan Rifky Amarta pula PPK nya.
Pada kesempatan itu, dijelaskan pula oleh Rifky bahwa kegiatan yang sedang berlangsung saat ini merupakan Kegiatan Padat Karya senilai Rp 3,9 Milyar.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan Padat Karya yang kita laksanakan dengan beberapa item pekerjaan, diantaranya pelebaran jalan dengan perkerasan aspal AC-WC lebar 1 Meter dan menggunakan Pondasi LPA dengan ketebalan 20 cm,” tambah Rifki kepada Japos.co.
Ditanya tentang Baby roller yang berkapasitas kecil sebagai alat pemadat seperti yang diberitakan di Japos.co sebelumnya, Rifky membenarkan peggunaan alat tersebut. Kendatipun alat tersebut hanya berkapasitas 1 Ton menurutnya, namun dalam proses pemadatan, lintasannya dalakukan berulang – ulang, sehingga mencapai kepadatan maksimal. Selain baby roller, proses pemadatan pondasi juga menggunakan Stamper.
Sedangkan untuk proses perkerasan aspal menurut Rifky, terlebih dahulu dilakukan prime coat menggunakan aspal dingin atau emulsi. Perkerasan akhir menggunakan aspal AC-WC tebal 6 Cm, produk dari Asphalt Mixing Plant (AMP) yang didroping dari lokasi AMP terdekat dan dipadatkan menggunakan Vibro roller dengan kapasitas 3 ton.
Hingga berita ini diturunkan, Japos.co tetap melakukan pantauan lebil lanjut. (Hardi)