Views: 192
BUKITTINGGI, JAPOS.CO –Masyarakat Kelurahan Kubu Gulai Bancah, selalu menjadi sasaran banjir kiriman yang berdatangan dari segala arah. Sehingga rumah penduduk menjadi sasaran empuk dikala hujan mengguyur daerah pemukiman mereka. Hal tersebut dikeluhkan salah satu warga setempat Rita, Senin (17/1/22).
Puluhan tahun banjir kiriman tetap saja menjadi “PR” warga untuk membersihkan rumah. Karena banjir kiriman selalu melanda tempat tinggal, sekalipun hujan turun satu jam lamanya, sebanyak 75 kepala keluarga hanya pasrah ketika hujan turun yang mengakibatkan banjir dan masuk rumah.
“Masyarakat harus bekerja keras untuk membersihkan sisa lumpur hujan, tiap hujan, tiap banjir,” ulas Rita.
Perhatian pemerintah kota hanya sekedar janji. Setelah puluhan tahun masyarakat tetap menunggu kebijakan Pemko. Agar dibuatnya saluran riol yang memadai untuk Kelurahan Kubu Gulai Bancah. Sehingga tidak lagi terjadi banjir kiriman.
Masyarakat berharap, Pemerintah Kota Bukittinggi mampu menyikapi banjir kiriman yang sudah puluhan tahun terjadi. Rumah Komplek Pemko yang berlokasi lebih rendah dari badan jalan. Akibatnya hujan yang turun dalam waktu yang cukup lama menggenangi badan jalan. Aliran air langsung mengalir ke pemukiman. Tak hanya itu, aliran air yang turun akibat hujan juga mengalir dari Kantor Balaikota dan Pengadilan Agama yang letaknya jauh di atas menuju perumahan di area bawahnya.
Sudah empat pejabat Walikota berganti, wilayah Kubu Gulai Bancah menjadi sasaran banjir kiriman. Masyarakat harapkan apakah pejabat Walikota yang sekarang masihkah menebar janji-janji pada warga.
“Mudah-mudahan Walikota sekarang peduli dengan nasib warga Kubu Gulai Bancah, sehingga banjir kiriman tidak terjadi lagi,” harap Rita. (Yet).