Views: 156
MUKOMUKO, JAPOS.CO – Minimnya angkutan armada bus sekolah di daerah, membuat para pelajar yang berdomisili di Desa Penarik terpaksa menggunakan kendaraan sendiri untuk pergi sekolah, dengan jarak tempuh yang cukup jauh mencapai puluhan kilometer untuk sampai di sekolah yang berada di Kecamatan Kota Mukomuko. Terkadang kerap terjadi kecelakaan, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa.
Kepala Desa Penarik, Kecamatan Penarik, Dunlop berharap adanya tambahan armada bus sekolah yang melayani angkutan pelajar rute wilayah Penarik – Kota Mukomuko.
Menurut Dunlop, banyak pelajar dari wilayah Penarik yang bersekolah di Kota Mukomuko. Bus sekolah yang ada saat ini, baik bus dari perusahaan swasta maupun pemerintah, tidak mampu lagi menampung pelajar yang bersekolah di Kota Mukomuko. Sehingga pelajar terpaksa berangkat sekolah menggunakan kendaraan sendiri, yang umumnya sepeda motor.
“Kalau kita lihat, muatan Bus yang ada sekarang ntah itu dari PT. Agro atau Pemkab sudah tidak layak lagi. Anak-anak sampai berdiri. Terus banyak juga yang pakai motor,” kata Dunlop.
Bagi pelajar yang sekolah berkendaraan sendiri, sangat rentan terjadi kecelakaan. Seperti kejadian beberapa waktu lalu, dua pelajar MAN asal Penarik tewas kecelakaan saat berangkat sekolah dihari ujian sekolah hari terakhir.
“Kami sangat berharap ada tambahan armada Bus. Dari mana saja, baik perusahaan atau Pemkab,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Mukomuko, Ruri Irwandi, ST., MT yang juga menaungi Bidang Perhubungan mengatakan, usulan tersebut sampaikan secara tertulis ke Dinas PUPR, agar kemudian dapat dibahas bersama di Bidang Perhubungan.
“Ajukan surat, nanti kita bahas,” ujar Kadis PUPR.
Dikatakannya, untuk saat ini, Pemkab memiliki 1 unit Bus Sekolah dan 1 unit Bus Engkel. Dua angkutan Bus Sekolah itu beroperasi mulai dari wilayah KJS Penarik, Penarik – Kota Mukomuko Pulang Pergi (PP).
“Bus Sekolah kita itu, sekarang beroperasi. Rutenya dari KJS, dan sekarang beroperasi,” singkatnya. (JPR)