Views: 260
PANDEGLANG, JAPOS.CO – Abah Kalimi asal Desa Malang Nengah Kecamatan Cibitung meraih penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2021 dengan kategori Maestro Seni Tradisi dari Kementerian, Pendidikan Kebudayaan dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.
Penyerahan Penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia bagi Abah Kalimi diberikan langsung oleh Sulistyo Tirtokusumo selaku Ketua Tim Penilai Anugerah Kebudayaan Indonesia Kemendikbudristek RI didampingi Pj.Sekda Pandeglang Taufik Hidayat, dikediaman Bapak Kalimi tepatnya di Desa Malangnengah Kecamatan Cibitung, Senin (20/12/2021).
Dalam kesempatan penyerahan tersebut, Ketua Tim Penilai Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2021 Sulistyo Tirtokusumo mengatakan ajang Anugerah Kebudayaan Indonesia sebagai bentuk apresiasi Pemerintah bagi para pegiat seni di Indonesia.
“Abah Kalimi asal Cibitung Pandeglang mengikuti Anugerah Kebudayaan Indonesia atas usulan Pemkab Pandeglang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, alhamdulilah setelah melalui proses penilaian yang cukup panjang beliau mendapatkan penghargaan tersebut dengan kategori Maestro Seni Tradisi Calung Renteng,“ ucapnya.
Ia menambahkan ada beberapa kriteria khusus yang menjadi penilaian dalam ajang Anugerah Kebudayaan Indonesia ini diantaranya berkarya dibidang kesenian selama 35 tahun.
“Mampu menjadi pelopor bagi generasi muda, dan kesenian yang ditekuninya merupakan kesenian yang langka, khas dan hampir punah, “terangnya.
“Dalam ajang Anugerah Kebudayaan Indonesia abah Kalimi mampu mengalahkan 50 kandidat pegiat seni dari daerah lainya di Indonesia dan sebagai bentuk apresiasi kami berikan penghargaan kepada Bapak Kalimi, “tuturnya.
Sementara itu, Pj.Sekda Pandeglang Taufik Hidayat menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Kemendikbudristek RI atas diraihnya penghargaan ini.
“Sebagai bentuk apresiasi dan untuk menjaga kelestarian seni calung renteng, Pemkab Pandeglang akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, dimana setiap sekolah- sekolah serta kegiatan yang menyangkut pemerintahan dan lain sebagainya harus menampilkan kesenian ini, karena seni calung renteng ini keberadaanya hampir punah dan perlu dilestarikan,” ungkapnya. (Yan/Hms)