Views: 143
SERANG, JAPOS.CO – Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menerima kunjungan kerja Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin beserta rombongan di ruang kerjanya, Pendopo Gubernur Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Selasa (30/11).
Andika menyebut, kunjungan Najamudin dan rombongan terkait Percepatan Pembangunan Kawasan Industri Halal di Provinsi Banten.
“Tentu saja saya mewakili Pemprov Banten mengapresiasi dorongan teman-teman di DPD yang menginginkan agar ada percepatan terkait pembangunan kawasan industri halal di Provinsi Banten,” kata Andika kepada pers usai menerima kunjungan kerja DPD tersebut.
Sebelumnya dalam pertemuan tersebut, turut bersama Najamudin di antaranya Zuhri M Syazali (Babel), Edwin Pratama Putra (Riau), Dharma Setiawan (Kepri), Matheus Stefi Pasimanjeku (Maluku Utara), dan Asyera RA Wunda Lero (NTT).
Diterangkan Andika, dorongan DPD tersebut mengingat Banten secara historis merupakan kawasan dagang yang sangat maju di zamannya. Letaknya strategis di Selat Sunda dan erat kaitannya dengan jalur dagang kawasan Sumatera bahkan hingga ke Asia dan Eropa. Selain menjadi kawasan penyangga Ibu Kota Jakarta, kata Andika, Banten menjadi pusat perkembangan dakwah Islam yang melahirkan banyak tokoh Agama dan ulama ternama di Indonesia.
Menurut Andika, DPD melalui Najamudin meyakini Banten bisa menjadi kawasan percontohan pengembangan kawasan industri halal dan keuangan syari’ah di Indonesia di tengah meningkatnya trend industri dan bisnis halal di banyak negara industri maju. Oleh karena itu, lanjutnya, DPD RI secara kelembagaan dalam pertemuan tersebut mengaku merasa perlu untuk terlibat aktif dalam berkontribusi memberikan masukan kepada para pimpinan daerah terkait pengembangan kawasan industri halal.
Najamudin sendiri kepada pers usai pertemuan mengaku mengapresiasi Andika dan Pemprov Banten yang telah menyambut baik masukan dari pihaknya tersebut. Najamudin menyebut, Pemprov Banten mengaku saat ini sedang intensif dan terus melakukan inovasi dan kolaborasi dengan semua pihak dalam memajukan ekosistem halal di Banten, termasuk lembaga legislatif dan pemerintah pusat.
“Makanya Pak Wagub tadi antusias sekali dan mengapresiasi apa yang kami dorong agar Banten menjadi kawasan industri halal itu,” katanya.
Menurut Najamudin, sebagai negara dengan penduduk beragama Islam terbesar dunia, potensi industri dan bisnis syariah Indonesia Sangat besar, namun terkesan masih tertinggal dibanding negara tetangga, seperti Malaysia. Akibatnya, banyak produk halal Indonesia justru berasal dari negara industri maju non-Islam.
“Lifestyle halal dan syar’i yang meningkat harus kita imbangi dengan suplai produk halal secara berkelanjutan. Dan kami sangat mengapresiasi pemerintah Provinsi Banten yang telah menunjukkan komitmen dan konsistensinya dalam memahami kebutuhan masyarakat,” ujarnya.(Yan/Adpim)