Views: 238
TANGERANG, JAPOS.CO – Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menghadiri Silaturahmi Kebangsaan yang digelar BNPT (Badan Masional Penanggulangan Teroris) di Modernland, Kota Tangerang, Kamis (25/11). Silaturahmi yang menghadirkan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Luthfi bin Yahya tersebut digelar BNPT untuk mengajak, kepada seluruh tokoh lintas agama untuk membuat program cegah paham radikalisme.
Hadir juga pada acara yang dipandu oleh Budayawan Ngatawi Al Zastrow tersebut Walikota Tangerang Arief Wismansyah, Wakil Walikota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan dan Bupati Tangerang Zaki Ahmad Iskandar.
Andika sendiri mengaku mengapresiasi acara tersebut. Menurutnya, silaturahmi seperti ini perlu lebih sering dilakukan untuk menghidupkan semangat toleransi di NKRI.
“Toleransi beragama adalah sikap untuk yang saling menerima dan keterbukaan terhadap adanya umat dengan agama yang beragam,” kata Andika kepada pers usai acara.
Tidak peduli terhadap agama apa yang dianut, kata Andika, setiap orang selayaknya dapat saling menghargai satu dengan yang lain. Tujuan dari toleransi beragama yaitu untuk membuat suasana atau situasi yang dan harmonis serta menciptakan kerjasama antar umat beragama.
Sementara itu, Kepala BNPT Boy Rafli Amar dalam sambutannya yang dibacakan Direktur Pencegahan R Ahmad Nurwakhid mengatakan, tujuan membuat program cegah paham radikalisme itu yakni untuk membangun daya imunitas dan kekebalan bangsa untuk menghadapi paham radikal terorisme.
“BNPT meyakini bahwa para tokoh semuanya yang hadir ini merupakan ‘guru’, pencerah bagi para umat di lingkungan agamanya masing-masing. Tentu menjadi kewajiban kita bersama menjaga imunitas bangsa dari berbagai pengaruh-pengaruh virus yang membahayakan umat,” baca Nurwakhid.
Nurwakhid melanjutkan, bahwa pertemuan dengan para tokoh lintas agama ini dilaksanakan untuk bersama-sama melaksanakan program membangun daya imunitas dan kekebalan bangsa untuk menghadapi berbagai macam virus seperti virus radikalisme yang menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia.
Habib Luthfi sendiri dalam paparannya mengatakan, tidak mungkin BNPT dapat bekerja sendiri dalam pencegahan paham radikalisme ini, sehingga perlu masukan para tokoh lintas agama untuk memikirkan generasi penerus bangsa menjadi pembangun-pembangun bangsa.
Menurut Habib Luthfi, menjadi PR bersama untuk mencegah pengaruh-pengaruh yang akan melunturkan nasionalisme yang ada di republik tercinta ini. (Yan/Adpim)