Views: 209
CIAMIS, JAPOS.CO – Kepala BNN Provinsi Jawa Barat Brigjen Pol. Dr. Benny Gunawan, S.H.,M.H., didampingi Kepala BNNK Ciamis Engkos Kosidin, S.Sos.,M.Si., memberikan kuliah umum tentang Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Dalam Mewujudkan Kampus Bersih Narkoba (Bersinar) kepada Mahasiswa STIKes Muhammadiyah Ciamis. Bertempat di Auditorium Gd. KH. Ahmad Dahlan STIKes Muhammadiyah Ciamis. Kamis (19/8).
Menurut Ketua STIKes Muhammadiyah Ciamis H. Dedi Supriadi, S.Sos., S.Kep., Ners., M.M.Kes., dalam sambutannya menyampaikan selamat datang dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kepala BNN Provinsi Jawa Barat yang berkenan hadir untuk memberikan kuliah umum kepada mahasiswa STIKes Muhammadiyah Ciamis baik yang hadir langsung di Auditorium maupun yang mengikuti kuliah umum ini secara daring dengan jumlah 332 orang mahasiswa.
“Sosialisasi bahaya narkoba yang disampaikan dalam kuliah umum bagi mahasiswa ini adalah untuk memberikan informasi yang tepat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. Dengan kuliah umum ini diharapkan bisa menambah wawasan bagi mahasiswa, juga menjadi bekal ke depan bagaimana mencegah narkoba kepada masyarakat luas”, kata H. Dedi
Selanjutnya penyampaian materi oleh Kepala BNN Provinsi Jawa Barat Brigjen Pol. Dr. Benny Gunawan, S.H.,M.H., dengan judul materi “Sosialisasi P4GN untuk Mewujudkan Kampus Bersinar”. Menurutnya, kejahatan Narkotika merupakan salah satu jenis kejahatan extraordinary crime yang merupakan kejahatan terorganisir lintas negara/internasional dan dapat menjadi ancaman serius karena dapat merusak sendi-sendi kehidupan suatu bangsa.
“Sehingga kita perlu melakukan perlawanan terhadap salah satu kejahatan luar biasa yang menjadi tantangan negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Saat ini, permasalahan kejahatan Narkoba di Jawa Barat dalam kondisi yang memprihatinkan. Hal tersebut terjadi karena Indonesia, merupakan pasar yang potensial untuk peredaran gelap narkoba. Menyasar ke seluruh pelosok daerah, termasuk Jawa Barat, dan menyasar ke seluruh kalangan, generasi milenial, anak – anak dan pelajar, dengan jumlah korban yang begitu banyak”, ungkap Dr. Benny.
Masalah narkoba ini, ujar Dr. Benny, bukan hanya masalah BNN dan Polri saja, namun sudah menjadi masalah kita bersama. “Salah satu keinginan BNN yaitu ingin berkontribusi menyiapkan generasi penerus yang siap membangun negeri dan mampu bersaing dengan negara lain. Saat ini yang sedang dilaksanakan yaitu program P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba), dengan melakukan pendekatan melalui pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi, pemberantasan juga dari sisi pengembangan teknologi dan kerjasama untuk mencapai tujuan menciptakan Indonesia Bersih Narkoba”, ujarnya.
Untuk itu, tegas Dr. Benny, diperlukan upaya aksi yang nyata, secara masif dan sistematis serta komitmen dan tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa, pemerintah bersama dengan masyarakat harus bergotong royong, bersinergi untuk mensukseskan program P4GN.
“Peran kampus dalam upaya P4GN melalui kegiatan Diseminasi Informasi dan Advokasi tentang P4GN, peningkatkan peran mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan melalui wadah yang berfungsi sebagai satuan tugas anti narkotika, pelaksanaan tes/uji narkotika di lingkungan kampus. Selain itu juga ada pelaksanaan sosialisasi wajib lapor dan rehabilitasi bagi pecandu/penyalahguna narlotika, peningkatan kompetisi dan sumber daya manusia dibidang P4GN, pengembangan materi bahya penyalahgunaan narkotika ke dalam mata kuliah, pengembangan kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler di perguruan tinggi yang berorientasi pada P4GN serta kegiatan riset dan implementasi teknologi terkait P4GN”, tandasnya. (Mamay)