Views: 1.3K
TANAH DATAR, JAPOS.CO – Di tengah sorotan publik yang semakin intens terhadap dinamika politik, ada satu fenomena yang menghentak hati dan moralitas kita: politik pengemis dan pengemis politik.
Istilah ini merujuk pada dua sisi dari satu masalah yang sama – manipulasi kebutuhan dan harapan rakyat oleh para politisi untuk mencapai tujuan politik mereka.
Dalam konteks politik pengemis, kita melihat bagaimana kebutuhan rakyat dieksploitasi oleh para politisi yang tidak bermoral. Mereka memanfaatkan situasi ekonomi, memperkuat narasi dengan memberikan bantuan, sering melakukan kunjungan kerja yang sebelumnya tak pernah dia lakukan, dan menjanjikan solusi yang hampir tidak pernah mereka penuhi.
Mereka mempermainkan rasa putus asa masyarakat, karena selain mereka, tak ada lagi pemimpin yang bisa merubah dan mensejahterakan, dan ini semata untuk memperoleh dukungan politik dan kekuasaan, tanpa memiliki niat baik yang jelas untuk memberikan perubahan yang substansial.
Di sisi lain, pengemis politik mencakup perilaku politisi yang berusaha mengamankan posisi mereka dengan menggunakan strategi licik dan tidak etis. Mereka mengandalkan pencitraan, menyampaikan bahwa itulah hasil kerja mereka yang terbaik, memanipulasi, dan taktik penipuan lainnya untuk memperoleh suara dan dukungan.
Mereka tidak peduli dengan kesejahteraan masyarakat atau prinsip-prinsip demokrasi, yang seharusnya menjadi landasan utama dalam sistem politik yang sehat.
Fenomena ini merusak integritas politik dan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokratis. Masyarakat menjadi semakin skeptis terhadap janji-janji politik dan semakin jauh dari partisipasi politik yang aktif, karena mereka merasa bahwa suara mereka tidak didengar atau dihargai oleh para pemimpin mereka.
Untuk menangani masalah ini, diperlukan langkah-langkah yang tegas dan komprehensif.
Pertama-tama, perlunya penguatan lembaga-lembaga pengawasan dan penegakan hukum. Selain itu, pendidikan politik yang berkualitas perlu ditingkatkan untuk membantu masyarakat memahami hak-hak dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara.
Lebih dari itu, partisipasi aktif masyarakat dalam proses politik juga sangat penting. Ketika masyarakat menjadi lebih terdidik dan terorganisir, mereka dapat lebih efektif dalam menuntut pertanggungjawaban dari para pemimpin mereka dan mendorong perubahan yang positif dalam sistem politik.
Dengan mengakui dan mengatasi fenomena politik pengemis dan pengemis politik, kita dapat membangun fondasi yang lebih kokoh untuk demokrasi yang sehat dan berkelanjutan.
Ini membutuhkan komitmen bersama dari semua pihak – baik politisi maupun masyarakat – untuk melawan manipulasi politik dan memperjuangkan keadilan serta kebenaran dalam proses politik kita.(DOMAS)