Views: 315
KAJEN, JAPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan terus melakukan terobosan dalam rangka menekan angka inflasi. Upaya ini dilakukan pemkab dalam rangka untuk menurunkan tingkat inflasi daerah ke level yang wajar dan stabil, menjaga keterjangkauan harga barang dan jasa pokok bagi masyarakat, meningkatkan daya beli masyarakat, terutama bagi kelompok miskin dan rentan, serta mendukung stabilitas ekonomi daerah dan nasional.
Pemkab menggelar kegiatan peningkatan kapasitas atau Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Pekalongan dan pencanangan Gerakan Menanam Cabai di Kantor Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, pada Selasa (19/11/2024).
Untuk memastikan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) berfungsi dengan baik dan efektif dalam mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan program pengendalian inflasi daerah dan meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar instansi terkait di daerah dalam upaya pengendalian inflasi.
Berdasarkan rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng 1 November 2024 secara month to month (m-to-m) pada Oktober 2024 inflasi sebesar 0,19% atau masih berada di bawah jangkauan angka yang ditetapkan (2,5%). Sementara itu, nilai indeks harga konsumen (IHK) Jateng, sebesar 106,18.
Sementara, iflasi daerah kabupaten Pekalongan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Pekalongan tercatat angka inflasi per 1 oktober 2024 secara year on year sebesar 1,84 %, di bawah inflasi nasional yang tercatat 2,84%.
Kegiatan dihadiri oleh Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Pekalongan, Widi Hartanto, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal, Pemimpin Perum Bulog Cabang Tegal, perwakilan unsur Forkopimda, Ketua Kejaksaan Negeri Kabupaten Pekalongan, Kepala BPS Kabupaten Pekalongan, Kepala OPD terkait, serta tamu undangan lainnya.
Narasumber dalam kegiatan ini berasal dari Bank Indonesia Perwakilan Tegal, BPS Kabupaten Pekalongan, dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Peserta kegiatan meliputi anggota TPID Kabupaten Pekalongan, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan se-Kabupaten Pekalongan, Ketua Tim Penggerak PKK Desa se-Kecamatan Karangdadap, serta perwakilan dari PC Aisyiyah dan PAC Muslimat Kecamatan Karangdadap.
Pjs Bupati Pekalongan, Widi Hartanto, menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas TPID serta pencanangan Gerakan Menanam Cabai merupakan upaya penting dalam pengendalian inflasi di Kabupaten Pekalongan melalui kolaborasi berbagai pihak.
“Kegiatan ini adalah bentuk kolaborasi antara Pemkab Pekalongan, Forkopimda, Bank Indonesia (BI), Bulog, BPS, PKK, serta organisasi masyarakat seperti Aisyiyah dan Muslimat NU. Kolaborasi ini sangat penting, karena tanpa sinergi, pengendalian inflasi akan sulit dicapai,” ujarnya.
Widi Hartanto menambahkan bahwa berdasarkan data per Oktober 2024, tingkat inflasi di Kabupaten Pekalongan berada di angka 2,1%, yang masih dalam rentang yang diharapkan pemerintah. Meskipun demikian, ia berharap gerakan-gerakan pengendalian inflasi di Kabupaten Pekalongan terus digalakkan.
“Saya berharap seluruh stakeholder, dengan peran masing-masing, untuk bergerak bersama, termasuk Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian yang dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak, karena sebenarnya semuanya bisa saling membantu,” tambahnya.
Asisten II Sekda Kabupaten Pekalongan, selaku Ketua Panitia Kegiatan, Siti Masruroh, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan TPID dalam pengendalian inflasi.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa pencanangan Gerakan Menanam Cabai dilakukan mengingat cabai merupakan komoditas yang menjadi salah satu penyumbang angka inflasi karena harganya yang cenderung fluktuatif dan tidak stabil.
“Harga cabai biasanya mengalami kenaikan menjelang hari besar keagamaan maupun karena faktor cuaca yang menyebabkan berkurangnya pasokan. Diharapkan dengan gerakan menanam cabai ini dapat menjaga stabilitas harga cabai.” pungkasnya.(sofi)