Views: 1.2K
OKI, JAPOS.CO – Pada debat perdana Pilkada Ogan Komering Ilir (OKI) 2024 yang berlangsung di Hotel Novotel Palembang, 1 November 2024, pasangan calon nomor urut 02, Muchendi-Supriyanto (MURI) memicu tanda tanya publik dengan tindakan yang terkesan menghindar.
Usai debat, keduanya langsung meninggalkan lokasi tanpa mengikuti sesi tanya jawab bersama wartawan, yang seharusnya menjadi wadah untuk lebih memperjelas visi dan misi di hadapan publik.
Disiarkan langsung oleh beberapa TV lokal Sumatera Selatan, sesi debat ini diharapkan menjadi momen keterbukaan para kandidat terhadap pertanyaan-pertanyaan kritis dari media.
Namun, sikap paslon ini justru menimbulkan spekulasi mengenai sejauh mana komitmen mereka terhadap transparansi dan dialog publik.
Publik pun bereaksi, apakah sikap menghindar ini mencerminkan kepemimpinan yang kurang responsif atau tidak menghargai peran jurnalis yang sedang menggali informasi berimbang untuk disajikan melalui mass media,
“Sebagai calon pemimpin, mereka seharusnya menggunakan momen ini untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Jika sekarang menghindar, bagaimana nanti saat dihadapkan pada persoalan lebih besar?” Sabtu, (2/11/2024).
Reaksi serupa disampaikan Siti, pedagang di Tanjung Lubuk. “Saya berharap pemimpin yang siap mendengar dan memberikan jawaban. Kalau sekarang sudah menghindar, bagaimana nanti jika sudah terpilih? Masyarakat butuh pemimpin yang berani berdialog,” ujarnya.
Bagi pemilih muda, seperti Sukri Hasan, mahasiswa warga Celikah Kayuagung ini menyebut keterbukaan calon adalah syarat mutlak kepercayaan. “Kalau calon hanya tampil di panggung tapi enggan berkomunikasi langsung tentunya patut dipertanyakan. Apalagi bila sengaja menghindar wartawan,” ungkapnya.
Publik memaklumi bila paslon memiliki tim media sendiri sebagai sarana publikasi. Tetapi akan lebih berimbang bila di ikuti media lainnya.
Ketiadaan Muchendi-Supriyanto dalam konferensi pers tersebut kini menimbulkan kekhawatiran terkait responsivitas mereka terhadap isu-isu di OKI. Di tengah proses Pilkada, warga OKI berharap memiliki pemimpin yang bukan hanya berwawasan luas tetapi juga siap menjawab aspirasi masyarakat secara jujur dan transparan,
“Menghindari wartawan bukanlah sikap pemimpin yang terbuka kepada masyarakat. Dengan sikap demikian pula akan menimbulkan kesenjangan dengan pekerja media” ujarnya.(Toyo)