Views: 980
PEKANBARU, JAPOS.CO – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus berupaya untuk meningkatkan produksi minyak di Wilayah Kerja (WK) Rokan melalui kerja sama strategis dengan berbagai pihak. Salah satu inisiatif terbaru adalah uji coba inovasi teknologi tunnel venturi, yang dilakukan bersama PT Karya Satria Abadi (KSA) dan Universitas Islam Riau (UIR). Uji coba ini dilakukan di tiga sumur minyak di Lapangan Minas, Blok Rokan, Riau, dengan hasil yang signifikan.
Dalam uji coba ini, teknologi yang disebut Ultra Fluid Flow (UTF) berhasil meningkatkan rata-rata perolehan minyak di setiap sumur hingga 25 persen, serta menurunkan jumlah air terproduksi sebesar 1.000 barel air per hari (BWPD). Teknologi ini berfokus pada pemasangan alat yang disebut tunnel venturi SOCT (Segregation Oil Collecting Tool) pada pipa tubing, yang memungkinkan lapisan minyak yang sebelumnya tidak terdorong oleh tekanan pompa untuk terangkat ke permukaan tanpa perlu meningkatkan daya pompa. Hal ini tidak hanya meningkatkan produksi minyak, tetapi juga mengurangi jumlah air yang ikut terproduksi.
Executive Vice President (EVP) Upstream Business PHR, Andre Wijanarko, menyatakan bahwa PHR membuka kesempatan bagi para penyedia teknologi untuk berinovasi, dengan visi dan misi yang sejalan dalam mencapai target nasional produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (BOPD) pada tahun 2030. “Termasuk juga para peneliti dari kampus-kampus di Riau. PHR akan melakukan seleksi dan memberikan kesempatan uji coba (pilot project) di lapangan, dengan skema No Cure No Pay (NCNP),” ujar Andre kepada media Jumat (13-9-2024)
Inovasi UTF ini merupakan salah satu hasil dari nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh PHR, KSA, dan UIR di sela-sela Konvensi Internasional Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) 2023 di Nusa Dua, Bali. Inovasi ini menjadi satu dari lima inisiatif dalam MoU tersebut yang dinilai berpotensi untuk mendukung peningkatan produksi minyak nasional, yang pada akhirnya berkontribusi pada ketahanan energi Indonesia.
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) adalah anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang hulu minyak dan gas bumi. PHR berada di bawah naungan Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), dan telah beroperasi sejak 20 Desember 2018.
Sejak 9 Agustus 2021, PHR mendapatkan mandat dari pemerintah untuk mengelola Wilayah Kerja (WK) Rokan, salah satu wilayah kerja minyak terbesar di Indonesia, yang sebelumnya dikelola oleh operator lain. Proses alih kelola berjalan lancar dan aman, serta memastikan kelangsungan operasi. PHR diberi hak untuk mengelola WK Rokan selama 20 tahun, hingga 8 Agustus 2041.
WK Rokan, yang mencakup area seluas sekitar 6.200 kilometer persegi, terletak di tujuh kabupaten/kota di Provinsi Riau. Di wilayah ini, terdapat 80 lapangan minyak aktif dengan total 11.300 sumur serta 35 stasiun pengumpul. WK Rokan berkontribusi besar terhadap produksi minyak nasional, dengan menyumbang seperempat dari total produksi minyak mentah Indonesia, atau sepertiga dari total produksi Pertamina. Selain itu, PHR juga aktif menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat, dan pelestarian lingkungan.
Dengan komitmen yang kuat untuk meningkatkan produksi minyak dan gas, PHR terus berupaya berinovasi dan menjalin kemitraan strategis guna mendukung ketahanan energi nasional serta memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.(AH)