Views: 2.1K
KAMPAR, JAPOS.CO – Kepala Sekolah (Kepsek) UPT SMPN 1 Tapung Hilir Kabupaten Kampar, Irham Riza Miswari SPdi mengakui perbuatan yang merugikan, yakni melakukan dugaan praktek pungli modus jual kebutuhan siswa, selama dirinya menjabat di sekolah tersebut.
Merasa bangga, dihadapan wartawan, Irham Riza Miswari SPdi mengaku Kepsek paling bandel setapung Hilir, tapi saat didalami kejahatan yang diduga dilakukan dirinya terkesan berupaya berdalih bahwa pungli yang terjadi di wilayah kekuasaan bukan atas perintahnya.
Seperti diketahui, ditemukan dugaan modus pungli sejumlah item yakni: 1. modus Biaya pendaftaran calon siswa baru -+ 100 siswa (setiap tahun ajaran baru) sebesar Rp 1.500.000-1.600.000/siswa, dengan rincian;, Baju putih biru(150.000), Pramuka (150.000 , Batik (70.000), Melayu(150.000dan olahraga(150.000).
2. Modus jual buku LKS seharga Rp 120.000/10buku.
3.Modus biaya SPP sebesar Rp tiga puluh ribu/siswa/tiap bulan.
4. Modus biaya infag dan uang kas.
Bayangkan, jika dihitung keuntungan jual baju dari besaran biaya pendaftaran,Kepsek bisa mengantongi keuntungan kurang lebih 100 juta/episode(1 tahun ajaran).
Irham Riza Miswari SPdi diduga berupaya berdalih bahwa kutipan sebesar tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan dirinya oleh panitia penerima pendaftaran calon siswa baru.
“Nggak begini, ada sebesar itu (biaya pendaftaran) saya tidak tahu, itu yang godok panitia pendaftaran siswa baru” akunya terkesan menyalahkan panitia.
Saat diminta dipertemukan kepada panitia yang dimaksud, Irham Riza Miswari SPdi lagi -lagi berusaha berkelit.
“Itu ngga mungkin lagi, susah,karena kemarin panitia pendaftaran siswa ganti -ganti tiap tahun,” jawabnya.
Padahal, sebelum -sebelumnya salah satu guru yang tidak bersedia namanya disebut telah mengungkapkan aktivitas pungli di dalam UPT SMPN 1 Tapung Hilir atas perintah Irham Riza Miswari SPd.
Terpisah, Wakil Kepala Sekolah Abdi Sukmawan SPd membenarkan pihaknya telah masih melakukan aktivitas jual kebutuhan sekolah yakni menjual LKS dan seragam sekolah, atas pemerintah Irham Riza Miswari SPdi.
“Iya betul Pak, tapi karena disuruh kepala sekolah, karena saya wakil ya, sesuai perintahlah,” akuinya dengan nada tegas diruang kerja Kepsek (5/9/24).
Diberitakan sebelumnya, Kepsek UPT SMPN I Tapung Hilir masih melakukan aktivitas jual LKS dan seragam sekolah dengan harga yang sangat mahal. Tak hanya itu saja, biaya SPP/bulan sampai sekarang masih ditagih dari siswa.
“Belinya (LKS)dari Pak wakil Kepsek (Afdi) yang untuk muslim seratus dua puluh ribu, kristen seratus delapan ribu,” ungkap siswa.
Selain itu, siswa juga mengaku beli seragam sekolah dan masih dibebankan biaya uang SPP sebesar Rp tiga puluh ribu.(Dh)