Views: 1.7K
JAKARTA, JAPOS.CO – Mahir Syarifuddin terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Sekolah Dagang Islam (SDI) menggantikan Erwin Ismail, untuk periode 2024-2026. Acara pemilihan berlangsung usai sosialisasi Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga yang baru.
Ketua Umum baru terpilih Mahir Syarifuddin adalah alumni SDI angkatan 1976. Ia terpilih secara aklamasi, dan akan segera membentuk kepengurusan baru.
Helat perkumpulan IKA SDI yg digelar di gedung Persatuan Keluarga Silungkang, Jl. Gotong Royong, Larangan, Tangerang (6/7) itu dihadiri 25 angkatan yang datang dari Jabodetabek dan Jawa Barat. Banyak anggota berhalangan hadir karena faktor hujan yang mengguyur seharian dan mengakibatkan kemacetan.
Dalam sambutannya, Mahir Syarifuddin berterima kasih kepada seluruh angkatan yang telah memberikan amanah kepadanya untuk menjadi Ketua IKA SDI. Mahir berharap kebersamaan dan dukungan dari para alumni bisa melancarkan konsolidasi dalam menyusun kepengurusan baru sesegera mungkin.
“Saya berharap dukungan dan masukan dari semua alumni terutama para senior agar kita secara bersama sama bisa memajukan almamater kita dan sekaligus meningkatkan kualitas pendidikannya”, pungkasnya.
Sekolah Dagang Islam merupakan manifestasi dari konferensi anak Nagari Silungkang, Kota Sawahlunto , Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 12 Agustus 1939.
Pada awalnya Yayasan Sekolah Dagang Islam ini bernama Limaoe Poeroet Institoet, di Limaoe Poeroet Institoet diajarkan antara lain: Agama Islam, dan hukum dagang Islam, tata buku atau akuntansi, steno dan memulai proses belajar pada tanggal 1 Agustus 1940 yang dijadikan sebagai hari kelahiran lembaga pendidikan setingkat SMP yang lahir sebelum Indonesia merdeka itu.
Berselang setahun setelah dimulainya proses kegiatan belajar mengajar di Limaoe Poeroet Institoet, sekolah ini mendapat usulan pergantian nama menjadi Siloengkang Institoet. Pergantian nama menjadi Siloengkang Institoet dikarenakan Limaoe Poeroet Institoet dianggap terlalu khusus.
Pada tahun 1942, Silungkang Institoet berubah nama menjadi Sekolah Dagang Islam disesuaikan dengan niat awal pendirian sekolah yaitu mendirikan sekolah dagang.
Diawal pendiriannya Yayasan, Sekolah Dagang Islam diketuai oleh Noerdin Muhammad yang menjabat dari tahun 1972 sampai 1991. Pada tahun 1978, Noerdin Muhammad membangun ruang guru dan mendirikan laboratorium IPA. Selain menambah fasilitas sarana sekolah, beliau juga membenahi sistem manajemen sekolah dan menambah staf pengajar yang berstatus PNS untuk meningkatkan kualitas sekolah.
Di awal kemerdekaan Indonesia sekira tahun 1947 Wakil Presiden Bung Hatta sengaja menyambangi Silungkang. Hal ini karena banyak pejuang Kemerdekaan dari Silungkang yang di buang ke Bouven Digul, Merauke yang membantu bung Hatta di pengasingan ufuk Timur Nusantara itu. Bung Hatta dalam pesannya kepada tokoh tokoh Silungkang mengatakan kesadaran pendidikan adalah mulainya kesadaran jati diri bangsa. Bung Hatta berpesan untuk mempertahankan bentuk lembaga pendidikan dagang seperti SDI. @lf