Views: 98
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Literasi Deklarasi program Sekolah Penggerak PAUD-HI, satuan pendidikan ramah anak, Sekolah Inklusi, dan SDIDTK se kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB), Senin (20/5/2023, di lapangan Wirabraja.
Walikota Bukittinggi Erman Safar diwakili Asisten ll Rismal Hadi mengapresiasi kegiatan tersebut dengan harapan dapat memberikan motivasi dan mengimplementasikan program gerak budaya literasi.
“Usia taman kanak-kanak merupakan usia emas untuk membentuk karakter anak yang akan menentukan masa depan mereka,” sebut Rismal.
Untuk itu diharapkan sekolah TK memperbanyak pendidikan karakter, seperti kedisiplinan, etika, adab, sopan santun dan lainnya.
Masa pendidikan TK harus banyak dilatih dan didorong kreatifitas anak untuk melatih keseimbangan otak kiri dan otak kanan,” pesan asisten ll.
Kegiatan gebyar TK dilaksanakan hari ini merupakan salah satu wujud untuk melatih kreatifitas tersebut. Dan, kegiatan terus dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi.
Camat ABTB Hastine Atas Asih mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan gebyar literasi yang diselenggarakan guru TK se Kecamatan ABTB.
Apalagi dalam momen ini ada Launching dua buah buku karya dari guru-guru, yang tentu menjadi warisan bagi generasi mendatang.
“Sesuai dengan program PAUD Holistik Integratif (HI), gerakan literasi Kota Bukittinggi menjadi tanggung jawab bersama. Bukan hanya guru serta pemerintah,masyarakat, dan para orang tua anak itu sendiri. Terutama para orang tua sebagai guru pertama anak, sangat berperan penting membiasakan literasi anak sejak usia dini dan praliterasi,” pungkasnya.
Yenni Herwati pengurus TK se kecamatan ABTB mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang diberikan.
“Dua Buku yang Launching hari ini Kumpulan Carito Anak dengan judul ” Parintang Hari untuak Si Buyuang Jo Si Upiak” dan buku ” Kreasi tangan- tangan Pembawa Perubahan” adalah usaha dan kerja keras yang dilakukan guru- guru TK se Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh Kota Bukittinggi,”tuturnya.
“Semoga ini awal dan terus dilakukan guru- guru di Kecamatan ABTB,” harapnya.
Begitu juga dengan kegiatan anak dan orang tua berkreasi dengan bahan plastik, tidak hanya memakai bahan baru melainkan memakai bahan sisa yang tidak terpakai, sehingga hal ini menjadi salah satu perhatian untuk pengelolaan sampah yang baik. (Yet)
