Scroll untuk baca artikel
BengkuluBeritaHEADLINESUMATERA

Tuding Pungutan Liar Berkedok Uang Perpisahan, Ini Tanggapan Ketua Komite SMPN 03 Mukomuko

×

Tuding Pungutan Liar Berkedok Uang Perpisahan, Ini Tanggapan Ketua Komite SMPN 03 Mukomuko

Sebarkan artikel ini

Views: 124

MUKOMUKO, JAPOS.CO – Perpisahan SMP Negeri 03 Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu menuai tudingan dari Akun Facebook (FB) Ngolu Pangihutan Sabtu 20 Mei 2023, dimana pada postingan tersebut mengatakan bahwa” Pungutan Liar Berkedok Uang Perpisahan Mulai Marak.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Selain itu, status akun tersebut juga mengatakan,” dimana para orangtua yang punya anak duduk di kelas akhir sebuah jenjang pendidikan mulai deg-degan, mirip ketika anak-anak baru mulai memasuki tahun pertama sekolah. Faktor pemicunya apalagi kalau bukan uang. Memang lebih banyak uang dibutuhkan ketika seorang anak memasuki suatu jenjang pendidikan, tetapi itu tidak berarti bahwa masalahnya selesai ketika anak-anak akan meninggalkan bangku sekolah dasar atau menengah.

“Para orangtua tahu bahwa sekolah akan segera mengirim proposal atau permintaan dana untuk kepentingan perpisahan. Jumlahnya pun tidak tanggung-tanggung, dan itu sangat ditentukan oleh di mana akan diselenggarakannya “pesta” perpisahan tersebut,” lanjutnya.

Dana untuk perpisahan sekolah yang diselenggarakan oleh anak-anak jenjang akhir dan para guru semakin meroket saja. Seperti halnya SMPN 03 Mukomuko berdasarkan undangan yang telah beredar kepada orang tua murid akan melakasanakan pesta perpisahan pada hari sabtu tanggal 20 Mei 2023. Tidak tanggung-tanggung pesta di SMP 03 Mukomuko ini berdasarkan RAB yang disusun dengan rapi oleh panitia meskipun dibeberapa item diduga ada markup baik itu jumlah orang maupun jumlah harga memakan biaya sebesar Rp. 66.126.000. (Enam Puluh enam Juta Seratus Dua puluh enam ribu rupiah).

“Berdasarkan RAB pesta ini akan dihadiri oleh 500 orang (pertanyaanya mampukah SMP 03 menampung tamu sebanyak 500 Orang) dan 180 orang petugas (jumlah petugas yang luar biasa, melebihi petugas ulang tahun Kabupaten Mukomuko). Gladi dilaksanakan selama 3 hari dengan uang konsumsi gladi sebesar 4.800.000 namun sangat disayangkan anak-anak yang diikutkan sebagai petugas tetap harus bawa ransum dari rumah selama Gladi ini menunjukkan tidak maksimalnya pemakaian dana Galadi sebagaimana di dalam RAB dan tanpak anak-anak tetap membeli makanan sendiri (Oknum panitia Mulai Culas),” beber akun tersebut.

Meskipun jumlah uang iuran merupakan hasil rapat komite namun sangat disayangkan pada saat Rapat Komite terkesan orang tua yang diundang hanya diminta menyetujui RAB yang sudah disusun oleh panitia yang notabenenya juga merupakan komite. Tidak sedikit dari orang tua murid yang merasa keberatan dengan RAB yang telah disusun namun meraka tidak berani menyampaikan karena takut anaknya dipersulit didalam kegiatan belajarnya sehari-hari disekolah.

“Kita Berharap APH bisa melirik Pesta-pesta perpisahan yang diadakan di Sekolah-Sekolah diwilayah Mukomuko ini agar tidak terjadi di sekolah lainnya, dan kita Mengundang para media untuk memantau kegiatan Pesta yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu 20 Mei 2023 apakah sesuai dengan Rab yang telah disusun.  #Polres Mukomuko #Kejari Mukomuko.

Saat dikonfirmasi Ketua Komite SMPN 03 yakni Raswanto juga saat ini menjabat sebagai Ketua RT di Kelurahan Bandaratu Kecamatan Kota Mukomuko mengatakan sebelum acara perpisahan itu diselenggarakan kami dari komite, wali murid dan sekolah telah melakukan rapat. Wali murid yang hadir saat itu sepakat acara untuk dilaksanakan acara perpisahan, bahkan sudah disampaikan untuk tidak diadakan perpisahan namun wali murid tetap diadakan.

“Terkait RAP yang disampaikan saat rapat juga mendapat persetujuan dari wali murid, wali murid yang tidak hadir juga menyetujui dengan mendatangi surat persetujuan, soal anggaran sebanyak itu bukan hanya kegiatan perpisahan saja juga termasuk acara Wisuda Tahfiz Juz 29-30,”beber Raswanto karna dua kegiatan tersebut berlangsung bersamaan.

Raswanto juga mengatakan dalam rapat pun sudah  disampaikan, jika ini merasa keberatan sebaik nya perpisahan ditiadakan, namun wali murid tetap minta perpisahan tetap diadakan.

“Saya minta jika ada yang merasa kurang berkenan silahkan datangi saya, jangan beraninya di Medsosm,” ujar Raswanto.

Terkait pengamanan disebut 180 orang itu, itu tidak ada di RAP. “Itu tidak benar,” tegas Raswanto.

Diakuinya acara perpisahan dan wisuda Tahfiz terkesan wah, semua itu kemauan wali murid tidak ada unsur paksaan.(JPR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *