CIAMIS, JAPOS.CO – Pemuda asal Desa Baregbeg, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat Samsul Zuhri (26) meraih juara ketiga terbaik Pemuda Pelopor Bidang Inovasi Teknologi tingkat Nasional. Penghargaan tersebut diumumkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) saat peringatan Sumpah Pemuda, Kamis (28/10). Inovasi teknologi yang diusung Samsul yakni terkait mesin perontok padi portable. Dalam mengembangkan mesin perontok itu ia pun mendapat dukungan dan bantuan dari komunitas pemuda Lare Trebis.
Menyambut kemenangan Samsul Zuhri Pengurus Cabang (PC) GP Ciamis menggelar penyambutan yang dikemas dalam acara ‘Apresiasi Pemuda Pelopor: Ansor on The Roll’ di Sekretariat PC NU Kabupaten Ciamis, Sabtu (30/10), malam.
Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra didampingi Kepala Disbudpora, Erwan Darmawan, Kepala Dinas Pertanian, Slamet Budi Wibowo dan Kepala Dinas KUKMP, David Firda turut hadir dalam acara tersebut.
Wabup Ciamis dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Ciamis mengapresiasi atas prestasi yang diraih Samsul Zuhri pada kompetisi Pemuda Pelopor Nasional. “Saya mengharapkan agar para pemuda di Kabupaten Ciamis bisa meneladani jejak prestasi yang telah diraihnya. Pemkab Ciamis sangat mengapresiasi atas prestasi yang diraih oleh salah satu kader GP Ansor Samsul Zuhri sebagai juara 3 pemuda pelopor nasional dalam tingkat level inovasi teknologi. Ini merupakan kebahagiaan bagi masyarakat Ciamis di momentum sumpah pemuda tahun 2021, pemuda asal daerah Ciamis bisa bersaing di tingkat nasional, ” kata Yana.
Wabup Ciamis mengungkapkan, dirinya mengetahui produk Inovasi perontok padi minimalis buatan Samsul tersebut melalui mediasi GP Ansor Ciamis. Ia mengakui bahwa perontok padi tersebut banyak manfaat dan kelebihannya. “Setahun sebelumnya melalui mediasi GP Ansor Ciamis hasil karya Samsul ini pernah dikenalkan kepada kami. Melalui Dinas Pertanian kita akan mengalokasikan anggaran, agar alat perontok padi bisa dikembangkan dan dibagikan pada para petani Ciamis, ” ungkap Yana.
Wabup Ciamis ini pun menyarankan agar segera mematenkan produk yang diciptakannya tersebut. “Segera patenkan, jangan sampai jerih payah kita diproduksi orang lain, ” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua GP Ansor Ciamis Maulana Sidik mengaku dirinya merasa bangga adanya kader Ansor yang inovatif. Dirinya pun mengajak para kader GP Ansor Ciamis untuk berkarya dan berinovasi untuk kemajuan daerah. “Prestasi yang diraih Samsul Zuhri ini menjadi kebanggaan GP Ansor Ciamis. Ayo ikuti jejak langkahnya menjadi pemuda yang berinovasi dan memberikan kebermanfaatan,” kata Maulana Sidik.
Sidik sapaan akrab ketua GP Ansor Ciamis ini pun mengharapkan peran aktif pemerintah dalam memfasilitasi potensi-potensi pemuda di Ciamis. “Banyak potensi-potensi terbaik di pemuda Ciamis. Permudah mereka melalui kebijakan pemerintah agar akselerasi inovasi dan usahanya bisa lebih meningkat, “ harapnya.
Sementara itu berdasarkan data yang berhasil dihimpun tim Jaya Pos, Samsul Juhri ini lolos dalam seleksi pemuda pelopor tingkat Jawa Barat dalam bidang Inovasi Teknologi. Dirinya mewakili Jawa Barat untuk berkompetisi dengan daerah lain di Indonesia. “Mesin perontok padi ini benar-benar merontokkan padi, bukan membuat patah tangkainya. Jadi hasil panen bisa lebih maksimal, lebih bersih,” ujar Samsul.
Mesin perontok padi yang dirakit dan dikembangkan Samsul ini memiliki keunggulan tersendiri. Alatnya berkonsep portabel atau mudah dibawa kemana-mana dengan cara digendong. Bobotnya pun ringan serta mudah dibongkar pasang.
Awalnya, pemuda lulusan Ponpes Fathul Ulum Kediri Jawa Timur ini melihat para petani di Lakbok merontokkan padi saat panen dengan cara manual. Lakbok adalah salah satu daerah lumbung padi di Ciamis. Lalu, Samsul berpikir mencari cara untuk memudahkan dan meringankan pekerjaan petani. Agar padi hasil panen bisa diolah dan rontok dengan mudah di lokasi sawah sebelum diangkut ke rumah. Bila dilakukan secara manual, tentunya membutuhkan energi tambahan dan waktu lebih lama.
Berkat kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, Samsul pun membuat sebuah mesin perontok padi. Alat ini mendapat dukungan dari petani, tapi saat itu ukurannya masih besar untuk dibawa ke sawah. Akhirnya, ia terus mengembangkannya. Kini alat perontok padi tersebut bisa digendong dan lebih ringan.
Alat perontok padi ini terbuat dari kayu dan paku beton. Sedangkan untuk alat penggerak berupa mesin berbahan bakar minyak. Mesin ini didesain untuk memudahkan petani. Kalau pun mengalami kerusakan, petani pun bisa menggantinya sendiri. Saat dioperasikan, mesin ini hanya butuh satu liter bensin dan bisa bertahan selama satu jam serta mampu merontokkan padi dua kuintal.
Dalam mengembangkan mesin perontok padi ini, Samsul mengajak dan memberdayakan pemuda sekitar tempat tinggalnya. Ada pun tugasnya mulai dari pemotongan besi, mengelas, mengecat hingga perakitan mesin. Hal ini tentunya membuat produksi mesin ini lebih cepat. “Hitungannya dalam sebulan memproduksi 15 mesin perontok padi minimalis ini. Harganya pun cukup terjangkau, sekitar Rp 3,5 jutaan,” ucap Samsul.
Untuk pemasaran produk ini dilakukan secara offline maupun online dengan memanfaatkan media sosial dan marketplace. “Untuk pemasarannya alhamdulillah sudah ke berbagai daerah. Dari Jawa Barat, Jawa Timur bahkan ke luar Jawa seperti Sumatera, Sulawesi hingga Bali,” kata Samsul.
Pemuda Pelopor Jabar asal Ciamis ini berharap hasil inovasinya dapat membantu meringankan pekerjaan petani saat panen. “Keunggulannya mesin ini bisa digendong dibawa ke area persawahan langsung. Mudah dibongkar pasang dan harganya pun terjangkau karena tujuannya untuk meringankan petani,” tandasnya. (Mamay)