SUKADANA, JAPOS CO – Dinas Kesehatan kabupaten Kayong Utara mengeluarkan ide akan membangun puskesmas baru di kecamatan Simpang Hilir guna menjawab pertambahan jumlah penduduk dan luas wilayah kecamatan tersebut.
Berdasarkan data dari Disdukcapil (dinas Kependudukan dan pencatatan sipil) setempat yang mencatat populasi penduduk tahun 2021 di kecamatan tersebut adalah sebanyak 37,834 jiwa yang tersebar pada 12 desa.
Dengan pembagian jenis kelamin yakni: 19,479 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 18,355 jiwa berkelamin perempuan.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan dan KB Bambang Subarkah, data populasi dan luas wilayah serta pertumbuhan ekonomi adalah indikator perlunya ide tersebut terwujud kedepannya.
“Hal ini jadi solusi alternatif agar pelayanan kesehatan dasar masyarakat dapat terlayani dengan baik, karena Simpang Hilir wilayahnya relatif luas dan penduduknya sangat banyak,” ujar Bambang Subarkah, Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kayong Utara, Rabu (13/10/2021).
Ia mengatakan alasan lainnya dari lahirnya ide tersebut adalah agar ada penambahan jumlah aset bagi daerah, karena tiap pembangunan yang dilakukan daerah akan tercatat sebagai aset.
Terkait dengan calon lokasi yang diperuntukkan sebagai puskesmas, Bambang berujar sudah melakukan pemetaan wilayah berdasarkan beberapa kriteria diantaranya daya jangkau masyarakat, ketersediaan lokasi, status lokasi (tanah) dan akses jalan.
“Meski belum diputuskan wacana ini, namun ide merelokasi puskesmas Teluk Melano sudah kami rancang, bisa saja terletak di desa Pulau Kumbang ataupun desa Sei Mata-mata,” kata Bambang.
Bambang menambahkan, rencana tersebut kemungkinan bisa terwujud dalam tahun 2023 jika persiapan lahan ataupun perencanaanya telah rampung.
“Bisa saja tahun 2023 di kecamatan tersebut sudah ada puskesmas baru,” katanya.
Ia berujar, puskesmas yang telah ada akan tetap difungsikan sebagai fasilitas kesehatan perawatan lanjutan ataupun rumah sakit tipe kecil lantaran puskesmas tersebut telah tersedia ruang perawatan.
“Puskesmas yang ada tetap di fungsikan, bisa ditingkatkan menjadi rumah sakit skala kecil dengan menambah sejumlah peralatan dan tenaga dokternya,” kata Bambang.
Secara terpisah saat dikonfirmasi, unsur pimpinan DPRD Kayong Utara, Abdul Samad menyatakan ide yang dilontarkan oleh Kadinkes tersebut telah terucap saat rapat di gedung dewan beberapa waktu lalu.
Menurut Samad, Ide tersebut sangat baik karena kebutuhan bangunan puskesmas baru sudah layak diadakan di kecamatan Simpang Hilir.
Bahkan Samad menegaskan siap menyediakan lokasi puskesmas tanpa dibayar oleh Pemkab mengingat kemampuan keuangan daerah dan kepentingan masyarakat khususnya di Simpang Hilir.
“Jika memungkinkan lokasinya terletak di arah desa Sei Mata-mata ataupun desa Batu Barat, saya upayakan lokasi tanahnya gratis, Pemkab tidak usah bayar,” kata Samad, hari ini.
Menurut Samad, selain bangunan, Ia juga berharap agar ketersediaan tenaga medis dan perangkatnya bisa dipenuhi oleh Pemkab dengan menggunakan tenaga anak daerah di Kayong Utara.
“Prioritas utama harus anak daerah yang bisa bekerja di puskesmas itu,” tegas Samad. (dins).