MUKOMUKO, JAPOS.CO – Pelaksanaan ritual Do’a tolak bala nelayan Pantai Indah Mukomuko (PIMM) kelurahan Koto Jaya, Kecamatan kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Rabu,(18/8) kembali digelar meski sempat tertunda selama Tiga Tahun tidak di laksanakan dikarenakan terdapat berbagai kendala padahal tersebut seharus nya merupakan acara tahunan yang harus di laksanakan.
Adapun tujuan di lakukan Ritual Do’a tolak bala itu Bertujuan agar terhindar dari segala mara bahaya, dan juga mengharapkan rezki agar hasil tangkap para nelayan bisa bertambah dari masa sebelumnya. Hal ini di sampaikan oleh salah seorang pemuka masyarakat yang juga merupakan tokoh Adad, juga merupakan kepala kaum Sutah Harbi di salah kelompok suku yang ada di kelurahan Koto Jaya di daerah itu.
Sutan Harbi juga menjelaskan setelah Ritual do’a tolak bala ini dilaksanakan maka para nelayan tidak di benarkan melaut selama Tiga hari berturut- turut.
“Tidak hanya itu, kedepannya para nelayan tidak di benarkan turun kelaut pada hari- hari tertentu, seperti melakukan melaut malam yang biasa disebut “Samirek” yang di namakan oleh nelayan,” jelas Arni.
“Peraturan ini akan kita perketa dengan berikut dengan memberikan sangsi bagi yang melangggr,” tegasnya dalam pergelaran Do’a tolak bala yang berlangsung di Pos Air Rut Pantai Indah Mukomuko.
Tamoak hadir Bupati Mukomuko Sapuan yang didampingi juga oleh Wakil Bupati Wasri, Lurah Koto Jaya, Aparat kepolisian serta anggota Polsek Kota Mukomuko serta Forum Forkopinda lain nya, Tokoh Adad, Kepala kaum Seandeko, Alim ulama, cerdik Pandai, Tokoh Masyarakat, serta Masyarakat Nelayan setempat.(JPR)