MUKOMUKO, JAPOS.CO – Meningkatnya wabah Virus Corona di beberapa wilayah di bumi pertiwi ini menjadi momok yang menakutkan bagi semua warga, begitu juga dengan kabupaten Mukomuko hingga saat ini sangat mengkhawatirkan.
Hal ini tidak hanya dikalangan masyarakat umum bahkan termasuk di kalangan sekolah, pasalnya akan berdampak bagi pelajar yang ada di kabupaten Mukomuko.
Dalam hal ini Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Mukomuko mengambil inisiatif untuk menghadirkan juru bicara (Jubir) satgas Covid- 19, Bustam, Kepala Dinas pendidikan dan kebudayaan (Dispendikbu) Ruslan Kabupaten Mukomuko Ruslan serta ketua PGRI Mukomuko yang di wakili sekretaris PGRI Mukomuko Ariyanto.
Dalam dialog tersebut PWI Mukomuko mengangkat tema “Belajar tatap muka, Nekat”.
Kadis diknas Mukomuko mengatakan dalam melaksanakan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) kita harus nekat, meski pada situasi pandemi Covid, nekat dalam artian dimana sekolah tersebut tidak berada pada zona merah, sekolah tatap muka akan tetap di berlakukan dengan catatan tetap mematuhi rotokol kesehatan (prokes).
“Jika sekolah tersebut berada wilayah zona merah, proses KBM akan kita behentikan bahkan akan kita tutup sekolh tersebu dan akan di berlakukan belajar Daring,” terang Ruslan.
Sementara Jubir satgas Covid Bustam mengatakan jika prores KBM di berlakukan tatap muka, ia berharap untuk dapat mempersiapkan sarana yang berhubungan dengan prokes, serta dengan segera menginformasikan jika ada hal yang terlihat mengkuatirkan.
Giat bincang yang di pandu Jemmy Andri tersebut di dukung Radio Semart FM, Dinas Kominfo Mukomuko, malam Sabtu (10/7) yang belangsung di Studi Radio Semart FM dari pukul 20.00 wib hingga pukul 22.00 wib,hingga acara selesai berjalan dengan aman tertib dan terkendali dengan menerapkan prokes.(JPR)