Covid-19, Sholat Idul Fitri Di Ketapang Sepi Namun Khitmad

KETAPANG, JAPOS.CO – Pelaksanaan sholat Idul Fitri 1441 Hijiriah atau Sholat Ied yang jatuh pada Minggu (4/5), di Masjid Al-Falah Kelurahan Mulia Baru, Delta Pawan  Ketapang Kalimantan Barat terasa berbeda drastis dari tahun-tahun sebelumnya, sepi dan lenggang dari jema’ah.

Perbedaan tersebut diakibatkan Hari Raya kali ini harus dilaksanakan ditengah Pandemi Corono Cirus Disease 2019 (Covid-19).

Jika di tahun sebelumnya penuh dan padat, baik dalam ruangan, halaman masjid bahkan di Jalan Raya diisi saf-saf makmum, namun sekarang  tidak terlihat. Bahkan untuk di dalam ruangan Masjid Al-Falah hanya terisi sekitar 60% saja.

Meskipun demikian, kegiatan sholat Hari Raya di Masjid Al-Falah  dilakasanakan penuh khusuk. Pada sa’at Takbiran menjelang sholat Ied, sekali-kali terdengar dari pengeras suara panitia, memberikan arahan agar jema’ah dapat mengikuti arahan protokol kesehatan pemerintah. Selalu  menggunakan masker dan sebelum masuk ruangan masjid dapat  mencuci tangan terlebih dahulu.

Parman, S.Pd.I dalam Khotbahnya menghimbau, agar umat islam harus tetap bersyukur kepad Allah SWT karena diberi nikmat dan hidayah, dapat menjalankan ibadah puasa ramadhan dan mengikuti Hari Raya Idul Fitri. Dia juga mengajak umat islam untuk selalu memanjatkan doa dan sholawat kepada junjungan nabi besar Muhammad saw.

Parman juga mengatakan, menghadapi  wabah virus corona, hendaknya umat islam khususnya  warga Ketapang untuk memperbnyak istikhfar memohon ampun kepada Sang Illahi, untuk selalu rendah hati dan tidak sombong serta mengabdi kepada orang tua.

“Mari kita ber’doa kepada Allah SWT agar kita selalu diberi kesehatan jasmani maupun rohani dan dijauhkan musibah dari berbagai penyakit. Sesungguhnya Allah itu Maha Kuasa dari segala sesuatunya,” ujarnya.

Selanjutnya Khotib ini mengajak untuk dan selalu meningkatkan amal ibadah, menerima dan bersabar atas musibah yang ada ini. Diharapkan agar umat pencinta nabi dapar memainkan peran kebajikan, berprilaku sehat baik untuk diri sendiri, keluarga maupun  lingkungan masyarakat. “Tidak ada sesuatu apapun akan terjadi, jika tidak seijin Allah SWT,” pugkasnya. (TM/Har)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *