Warga Sekitar Gudang Bulog di Ketapang Resah, Rumah Diserang Kutu Beras

KETAPANG, JAPOS.CO – Warga sekitar Gudang Bulog (Badan Usaha Logistik) di Kelurahan Muliakerta Kecamatan Benua Kayong Ketapang Kalimantan Barat, akhir-akhir ini merasa resah. Pasalnya, rumah mereka diserang oleh ratusan bahkan ribuan Kutu Beras atau disebut juga Sitophilus Oryzae.Menurut warga, Kutu beras tersebut  di duga berasal Gudang Bulog yang tidak jauh dari rumah mereka. Pemandangan  yang menakutkan itu terjadi hampir setiap harinya, sehingga untuk menghidari hal tidak diinginkan mereka selalu membersihkan seperti menyapu.

Hanya saja dijelaskan, binatang bertubuh kecil itu belakangan hari ini semakin menjadi. Ratusan bahkan ribuan kutu beras masuk dan telihat setiap sudut rumah, seperti, di ruang tamu, di dapur, di kamar dan di tempat tidur.

Atas kejadian tersebut, warga mengaku semakin takut dan resah. Mereka berpikir kutu adalah sejenih hama yang bisa merusak dan membawa penyakit. Hama jenis kutu beras apabila ditelan atau menggigit tubuh, dapat membuat perut mual, muntah dan kulit gatal-gatal.

“Coba lihat, kutu beras ada di mana-mana dan kutu ini membuat badan kami gatal-gatal,” kata salah seorang warga yang ingin namanya dirahasiakan kepada wartawan, seraya melihatkan sebuah video berdurasi pendek tentang keberadaan kutu di tempat tidurnya.

Menghindari hal yang tidak diinginkan, persoalan ini telah mereka sampaikan ke petugas gudang bulog, dengan harapan ada solusi, sehingga kutu beras tersebut tidak memasuki rumah mereka.  Kedatangan sumber bersama warga lainnya yang didampingi oleh salah satu Anggota DPRD  Kabupaten Ketapang Uti Royden Top, langsung di sambut petugas gudang dengan hangat.

Kepala Gudang Bulog Muliakerta Ketapang Yayat Sunaryo mengatakan, bahwa dirinya tidak mengetahui atas kejadian tersebut. Meskipun demikian dia mengakui, kemungkinan kutu beras masuk ke rumah warga dapat terjadi. Pada saat membersihkan beras, kutu dapat terbang kemana-mana.  Setelah warga melihatkan contoh kutu, diapun bertambah yakin kutu yang masuk itu berasal dari gudang bulog dan jenis kutu nya bernama tribolium, Kutu beras yang bisa terabang.

Selanjutnya, Yaya berjanji akan memberitahu kabar tak sedap ini kepada atasannya. Dia akan melakukan pembersihan dengan cara melakukan  penyamprotan guna membunuh kutu-kutu yang ada.

Kegiatan penyamprotan memang harus dilakukan, hanya saja di jelaskan, karena selama ini belum ada laporan atau keluhan warga, dia menganggap keadaan aman-aman saja. Padahal pihaknya  selalu melakukan penyamprotan di gudangnya.

“Untuk menjawab keluhan warga kami akan melakukan tindakan penyamprotan ke rumah warga yang terdampak. Tindakan ini diambil guna membunuh kutu-kutu sehingga warga yang keberadaanya sekitar gudang bulog tidak resah, takut dan tetap sehat,” katanya.

Sementara Anggota DPRD Kabupaten Ketapang Uti Royden Top mengatakan, menyayangkan hal tersebut terjadi. Seharunya pihak bulog  melakukan penyamprotan berjadwal guna mengatisipasi hama pangan tersebut  masuk ke rumah warga.

“Kita kan tau, masyarakat Ketapang ini terkenal dengan budaya timurnya, ramah, santun dan berusaha tidak menyinggung perasaan orang lain. Jika ada persoalan-persoalan kecil, seperti kutu ini, mereka tidak akan melapor. Padahal, kutu beras sangat berisiko. Seharusnya pihak Bulog  peka dalam hal tersebut,” ujarnya.

Menyikapi keberada Gudang Bulog Muliakerta yang berdampingan dengan pemukiman padat warga, dia akan mencoba membawa permasalahan ke dewan untuk didiskusikan bersama pemerintah daerah, guna meninjau kembali apakah masih pantas keberadaan gudang beras tersebut di sana. 

Dikatakan, gudang bulog tidak sebatas menyimpan stock beras, namun digunakan juga untuk membersihkan beras berdebu, usang atau  terindikasi rusak. 

“Kita tidak ingin debu dan kutu beras melahirkan resiko kesehatan pada warga. Untuk itu, masalah di atas akan kita bicarakan dengan Pemda Ketapang,” ujarnya.

Pada saat berkunjung ke gudan bulog, Uti Royden Top menghimbau kepala gudang untuk memperhatikan keselamatan dan kesehatan pekerja. Dimusim wabah virus corona, hendaknya pekerja atau buruh menggunakan masker.(TM/Har)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *