JAMBI, JAPOS.CO – Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi terus berupaya memasok gula pasir dan menekan harga agar tetap stabil.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi Amir Hasbi saat diwawancarai awak media, Senin (20/04/2020) kemarin.
“Khusus Provinsi Jambi, tadi saya laporkan bahwa sejak awal April kita sudah memasok gula pasir 1.250 ton. Nah, 1.250 ton ini sebenarnya hanya mampu memenuhi kebutuhan setengah bulan, sumber dari pada gula pasir ini ada dua, pertama bersumber dari Bulog, dimana Bulog juga mengambil dari pabrik yang ada di Lampung kemudian ada dari pabrik lain yang dijual di tingkat konsumen,” ujarnya seraya menyebut untuk Provinsi Jambi harganya bervariasi untuk kota dan kabupaten, bedanya berskisar Rp 16 ribu sampai Rp 19 ribu/kg.
Amir memaparkan, mengenai harga gula pasir yang bersumber dari Bulog, di tingkat konsumen sesuai dengan aturan Permendag Nomor 7 Tahun 2020 bahwa harga HAP (Harga Acuan Pemerintah) Rp 12.500/kg.
“Kalau yang sumbernya Bulog, itu harga di tingkat konsumen Rp 12.500 sesuai dengan aturan Permendag Nomor 7 Tahun 2020 atau harga HAP \Rp 12.500/kg,” paparnya.
Amir menjelaskan, pihaknya telah melapor ke pusat mengenai persoalan gula pasir ini, dan dalam waktu dekat gula pasir yang ada di pabrik-pabrik sekarang dan yang sudah ditunjuk pemerintah akan segera didatangkan ke Jambi.
“Kita kemarin telah lapor ke pusat, dan tadi sudah dilaksanakan video converence. Insya Allah dalam waktu dekat gula pasir yang ada di pabrik-pabrik sekarang yang sudah ditunjuk pemerintah sesegera mungkin akan didatangkan ke Jambi,” ujarnya, dan hal itu dilakukan dalam rangka persiapan menghadapi bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri mendatang.
“Dalam seminggu ini kemungkinan bisa datang baik itu yang dipasok oleh distributor maupun dari Bulog. Mudah-mudahan bisa menstabilkan harga yang ada di tingkat konsumen di Provinsi Jambi,” pungkasnya.(Rizal)