Masa Pensiun, Mahsus Ingin Tetap Menjadi Orang Bermanfaa’at

KETAPANG, JAPOS.CO – Memasuki masa pensiun, banyak orang merasa takut dan cemas atas kehidupannya. Bukanlah hal mudah bagi sebagian orang mengahadapi masa pensiun, selain terbiasa beraktifitas, usia senja dapat membatasi pergerakan, hingga membawa masa-masa membosankan.

Selain itu, seorang memasuki masa pensiun tak jarang mengalami depresi ataupun masalah kesehatan fisik. Prilaku emosi negative dan rasa ketakutan tidak bisa beraktifitas seperti di kala muda akan muncul menghantui memenuhi ruang pikiran. Ya…, semua itu tak dapat disangkal, dan  begitulah hasil penelitian para ilmuwan di bidang satu ini.

Namun, rasa ketakutan di atas tidak akan terjadi pada Mahsus. Bagi Mahsus masa pensiun adalah anugerah besar dari Sang Pencipta kepada umatnya. Dimasa pensiun  banyak hal bermafaat  yang bisa dikerjakan. Yang penting menurutnya, menghadapi pensiun harus ikhlas dan tawa’kal.

“Masa pensiun itu adalah anugerah, Banyak hal yang belum dilakukan di masa lalu dapat kita lakukan di masa pensiun. Yang penting, menghadapi pensiun kita harus berpikir positif, ikhlas dan tawa’kal,” kata Mahsus, ST yang mengaku pensiun di akhir bulan Juni 2020 mendatang, Jamis, (17/4).

Ayah dari tiga orang anak ini mengaku menjalani sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) telah dijalani selama 35 tahun 8 bulan, atau diangkat pertama kali pada tahun 1985. Dalam menjalani tugas pernah dimutasi beberapa kali antar Kabupaten. “Pernah bertugas di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kalbar, pernah juga di Dinas PU Kabupatean Kayong Utara,” katanya.

Diceritakan, Sejak tamat Sekolah Tehnik (STM) Ketapang tahun 1983, Mahsus honor di Dinas PU Kabupaten Ketapang. Dua tahun kemudian,  ia mengikuti penerimaan Calon Pegawai Ngeri Sipil (CPNS) dengan jalur tes. Wal hasil Mahsus lulus dan diterima menjadi ASN (Tahun 1985). Untuk pertama kali Mahsus di tugaskan sebagai staf di Dinas PU Ketapang atau tempat dia honor sebelumnya.

Beberapa tahun kemudian Mahsus mendapatkan tugas belajar setingkat Diploma 3 di Bandung. Predikat Sarjana Muda-pun  berhasil ia raih pada tahun 1995. Menurutnya, pada tahun 1996  dia dipindah tugaskan ke Pontianak, tepatnya di Dinas PU Provinsi Kalimanta Barat. Sejak bertugas di sana, dia melanjutkan kuliah di Fakultas Tehnik Universitas Tanjungpura. Gelar Sarjana Tehnik berhasil diraihnya pada tahun 2000. “Alhamdulillah, tahun 1997 masuk kuliah dan tahun 2000 saya selesai,” ujarnya.

Pada tahun yang sama (Tahun 2000) ada tawaran dari pemerintah terhadap ASN se Indonsia. Mereka diperkenankan untuk memilih apakah ingin tetap menjadi ASN berstatus Fungsional atau hijrah menjadi Struktural. Akhirnya pada waktu itu Mahsus memilih pegawai Struktural dan kembali bertugas ke Kabupaten Ketapang, sebagai staf Dinas PU.

Sehubungan ada pemekaran kabupaten baru, pada tahun 2006 ia pindah ke Kabupaten Kayong Utara.  Di Kabupaten baru  itulah karir jabatannya di mulai, dimana, dua bulan kepindahan dia diangkat menjadi Kepala Seksi, dan sembilan bulan kemudian diangkat kembali menjadi Kepala Bidang di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang  Kabupaten Kayong Utara. 

Selanjutnya pada tahun 2015,  ia mengurus kepindahan ke Kabupaten Ketapang. Atas prestasi kerjanya, setahun kemudian (2016) dia didaulat dan diangkat menjadi Sekretaris Dinas PUTR Kabupaten Ketapang. “Pada tahun 2018-2019 saya pernah dipercayakan menjadi Plt. Kepala Dinas PUTR Ketapang,” tambahnya.

Mahsuspun memaparkan, sejak menjadi ASN tentu ada suka dan dukanya. Namun, yang paling bahagia dirasakan, ketika, ilmu yang dimiliki dapat bermanfa’at untuk orang banyak.

“Insya Allah, selagi hayat ditanggung badan,  di masa pensiun nantinya saya akan mencari kegiatan bermanfa’at. Untuk menjadi orang berguna, tidak seharusnya menjadi PNS, masih banyak kegiatan bermanfaat lainnya yang  bisa kita dilakukan,” ungkap Mahsus seraya memohon maaf jika selama bertugas ada melakukan kesalahan baik sengaja maupun tidak sengaja.(TM/Har)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *