Jambi, JAPOS.CO – Kantor Samsat Kota Jambi di hari kedua setelah dua minggu di tutup, masih menimbulkan penumpukan warga yang hendak membayar pajak di pintu utama samsat.
kepala UPTD samsat kota Jambi Ariansyah saat di konfirmasi awak media diruangan kerja nya menyampaikan bahwa samsat selama dua minggu tutup sampai dengan tanggal 4 april, sesuai dengan petunjuk dari pemerintah pusat. Selasa (07/04/20).
“Setelah selama dua minggu kami tutup jam kerja kami dan sampai dengan tanggal 4 April kemarin, kami operasional kembali sesuai dengan petunjuk dari pemerintah pusat mulai dari kami mempersiapkan tempat untuk cuci tangan, APD untuk para petugas,” Jelasnya.
“Dan kami mempersiapkan alur pemecahan pembayaran pajak, di setiap lokasi pembayaran pajak sudah kami terapkan protokol kontinen yang berjarak 1 meter baik itu dari petugas penerima berkas sampai dengan yang menunggu,” katanya.
Di katakan ya di hari pertama samsat masih melakukan evaluasi dengan penerapan protokol di Samsat kota Jambi atau di seluruh Indonesia tentunya jumlah yang bisa di layani tiap hari tidak sebanyak hari Biasanya.
“biasanya kami terima 100% namun ini hanya 50% saja, kita juga menyediakan 2 unit mobil Samsat keliling dan drive thru untuk melakukan pembayaran pajak,” Katanya.
“Namun sedikit terjadi penumpukan di lokasi pintu utama, dengan kondisi ini tidak semua bisa kami layani, maka dari itu kita memberikan solusi dengan memecah pelayanan,”kata Ariansyah, kepada awak media.
Dirinya menambahkan Samsat juga membuka pelayanan di mall Transmart, Jamtos, WTC hingga pelayanan melalui mobile banking baik itu bank Jambi yang sudah terkoordinir.
Ariansyah berharap agar mobile banking bisa di manfaatkan oleh masyarakat Jambi dan memohon kerjasamanya untuk yang belum bisa masuk ke lokasi pelayanan.
Sementara itu salah satu masyarkat Kota jamb yangi ikut antrian tersebut mengatakan kepada awak media sebut saja nama nya Rudianto.saya selaku masyarakat jambi patuh dengan membayar pajak tapi sudah dua hari ini saya tidak bisa membayar pajak dan mengenai informasi dari samsat tidak jelas. Sebagai warga negara yang baik untuk taat dengan pajak.
“Sekarang ini kita tidak mengerti dengan alurnya, ada yang bilang untuk kumpulkan STNK dan ada yang bilang isi formulir dulu dan arusnya ngumpul-ngumpul seperti ini tidak perlu, apa di tunda dulu hingga corona ini pergi,” pungkasnya.
Mengenai himbauan penundaan pembayaran pajak, ia mengatakan bahwa waktu dirinya pergi ke samsat tanggal 23 maret melihat himbauan bahwa di tunda hingga tgl 4 april.
Namun pada tanggal 6 april dirinya gagal untuk membayar pajak dan ini kali keduanya ke samsat untuk membayar pajak namun tetap saja ramai.
“Seharusnya jangan seperti ini, ujar nya kepada awak media dan disuruhnya kita di rumah, ternyata terdapat ngumpul seperti, ini bukan 10 orang lagi, namun udah lebih ratusan orang berkerumunan,” didepan samsat ini katanya.
“Himbauan online memang ada, namun seperti ini bukan himbauan lagi, mereka hanya menyuruh kita cepat-cepat bayar pajak, untuk pembayaran online saja tidak berfungsi, kita mau bayar tidak bisa dengan alasan tidak bisa di input,” ujarnya.
“Saya sudah dua kali bayar online namun tidak bisa, jadi informasi ini tidak jelas,” Tandasnya. (Rizal)