Lahat, JAPOS.CO – Telah terjadi bentrokan antar warga dan karyawan serta pihak sekuriti PT Artha Prigel. Atas insiden tersebut, dikabarkan 2 orang warga korban meninggal dan 1 orang lagi sedang mengalami kritis. Kini korban kritis berada di RSUD Lahat untuk perawatan tim medis.
Kedua korban meninggal atas nama Suryadi bin Meran (38 th) pekerjaan petani, dan Putra Bakti bin Burlian, adik kandung Sumarlin Efendi (32 th), pekerjaan petani, mereka sama-sama beralamat di Desa Pagar Batu Kecamatan Pulau Pinang Kabupaten Lahat.
Selanjutnya seorang mengalami luka kritis atas nama Sumarlin Efendi bin Burlian (34 th), pekerjaan petani alamat Desa Pagar Batu Kecamatan Pulau Pinang Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
Diketahui, korban kritis menderita luka tusuk pada perut sebelah kanan dan luka tusuk pada lengan sebelah kiri.
Kejadian berawal, Sabtu (21/3) sekira pukul 08.30 Wib bertempat di perkebunan sawit PT Arta Prigel Blok 4 Divisi I wilayah Desa Pagar Batu Kec Pulau Pinang. Saat itu kedua belah pihak cekcok mulut hingga terjadi bentrokan fisik.
Warga Desa Pagar Batu lebih kurang 60 orang melarang pihak karyawan dan sekuriti PT Arta Prigel melakukan aktivitas di lokasi klaim, karena menurut warga permasalahan sengketa lahan antar warga Pagar Batu dengan PT Arta Prigel belum selesai. Karyawan PT Arta Prigel yang sedang melaksanakan penyemprotan rumput di sekitar lahan yang disengketakan (yang diklaim lahan milik warga Desa Pagar Batu), diberhentikan oleh warga dan menyuruh supaya mundur. Tak sampai disitu, korban mengejar karyawan dan sekuriti PT Arta Prigel. Namun karena situasi sudah memanas maka terjadilah perkelahian antara karyawan dengan masyarakat di lokasi.
Selanjunya sekira pukul 09.00 wib, sekuriti PT Arta Prigel berjumlah lebih kurang 45 orang melakukan pengamanan kegiatan karyawan PT Arta Prigel yang dipimpin oleh chip security Ujang Boy didampingi pihak kepolisian, melakukan pengarahan agar tidak terjadi keributan.
Hingga pukul 10.00 wib, pihak Polri kembali meminta kepada kedua belah pihak untuk menahan diri dan seluruh satpam diperintahkan ditarik mundur. Namun saat satpam akan bergerak mundur, chip security Ujang Boy diserang warga, akibatnya kembali keributan antara security dan warga Desa Pagar Batu.
Melihat kondisi sudah kisruh, kemudian pihak kepolisian memberi tembakan peringatan ke atas agar menenangkan situasi untuk menghalau warga supaya mundur dan security kembali ke kantor PT Arta Prigel. Namun kedua belah pihak masih saja bentrok fisik sampai akhirnya 2 orang warga Desa Pagar Batu menjadi korban meninggal dalam perjalanan ke RSUD diduga akibat luka terkena benda tajam.
Di lain sisi, pihak security an Ujang Boy pun cedera, mengalami luka di bagian kepala. Semua korban dari warga saat ini dirawat di RSUD Lahat dan dari pihak perusahaan dirawat di RS DKT Lahat.
Selanjutnya pihak perusahaan langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Lahat untuk meminta bantuan keamanan dikarenakan situasi makin mencekam.
Taklama kemudian, anggota Danramil 402/Kodim 0405 Lahat dibantu Kapolres Lahat, Kapolsek, Camat Pulau Pinang dan 1 Pleton personel Brimob serta Sat Reskrim Polres Lahat diterjunkan langsung menuju TKP. Sebagian anggota mengecek korban meninggal dan yang luka untuk dibawa ke RSUD.
Kapolres Lahat AKBP Irwansyah Sik Lck menghimbau kepada warga agar dapat menahan emosi dan semua akan diselesaikan melalui proses hukum. Pesan ini disampaikan melalui personel Intel Polres yang berangkat menuju Desa Pagar Batu dan anggota Babinsa beserta Unit Intel melakukan penggalangan dengan meredam amarah masyarakat dan karyawan agar keributan tidak terjadi kembali.
Untuk diketahui, permasalahan dilatarbelakangi adanya karyawan PT Arta Prigal melakukan aktivitas di lahan yang saat ini diketahui dalam sengketa belum ada penyelesaian dari pihak perusahaan karena lahan tersebut diakui merupakan lahan milik warga Desa Pagar Batu.
Sementara korban luka-luka masih dalam perawatan medis dan kedua korban meninggal telah dibawa keluarga pulang ke rumah duka.(Mar/Jml)