Proyek dengan nilai Rp 1 Miliar ini sumber dana APBN yang didalamnya terdapat item pekerjaan Aspal oleh kontraktor Cv.Globalindo Nusantara hingga saat ini tidak dilaksanakan padahal Kontraktor mendapat dukungan AMP (Asphalt Mixing Plant).
“Memang ada item pekerjaan Aspal pada proyek peningkatan jalan utama BPTP Babel yang tidak dilaksanakan kontraktor dikarenakan waktu yang tidak memungkinkan meskipun kontraktor mendapat dukungan AMP,” kata Anggi yang kala itu mengaku sebagai konsultan pengawas dari Cv.Games Konsultan,Rabu (19/2) bertempat dikantor BPTP Babel.
Lanjutnya,disamping itu pihak AMP yang memberi dukungan tidak dapat mengerjakan item pekerjaan Aspal mengingat tenaganya kontrak mulai dari januari hingga Desember.
“Disamping itu,pihak AMP itu kan tenaga orangnya kontrak jadi tanggal januari sampai dengan desember plus tanggal 31 mereka tidak dapat lagi kerja itu masalahnya dan kontraktor bukanlah pihak yang punya AMP jadi tidak bisa memaksa,” ujar Anggi.
Dijelaskannya,Kontrkator pelaksana sudah berupaya meminta bantuan kepada beberapa pemilik AMP yang ada di Pulau Bangka agar dapat mengaspal proyek peningkatan jalan utama BPTP Babel namun saat itu tidak ada satu pun pemilik AMP yang bisa melaksanakan kegiatan Aspal tersebut.
“Kontraktor sudah berupaya minta bantuan kepada semua pemilik AMP yang ada di pulau Bangka namun tidak ada satu pun yang bisa melaksanakan pekerjaan Aspal mengingat soal waktu tadi mereka pun (Pemilik AMP/Red) jadwalnya Full,” jelas Anggi.
Disinggung apakah proyek ini Review Design, Anggi menyatakan jika proyek peningkatan jalan utama BPTP Babel tidak ada Revie Design.
“Tidak ada Riview Design tetap seperti ini,Agregat yang sudah dikerjakan,mana yang tidak dikerjakan dikembalikan (Uang Aspal/Red) mungkin bisa setengah dari nilai proyek dikembalikan,’’ ucap Anggi.
Dikonfirmasi terpisah, Hermato selaku kontraktor tak menampik adanya pekerjaan aspal yang tidak dikerjakan disebabkan para pemilik AMP di Pulau Bangka saat itu tidak bisa mengerjakan.
“Volume pekerjaan aspal hanya 100 meter bagian depan,terkendalah waktu saat itu dan kita sudah berupaya namun tidak ada yang bisa mengerjakan termasuk pemberi dukungan AMP (Akong/Red), ” ungkap Hermanto kepada sejumlah wartawan di tung tau gabek, Rabu (19/2).
Dikatakannya, pekerjaan aspal yang tidak dikerjakan ditaksir senilai kurang lebih 200 juta sedangkan untuk proses pencairan telah dilakukan seutuhnya sesuai dengan volume pekerjaan yang telah dikerjakan.
“Nilai aspal yang tidak dikerjakan sekitar 200 juta, dalam proses pencairan utuh 950 juta hanya saja 5 persennya untuk pemeliharaan,” ujar Hermanto seraya menyampaikan bahwa Pelaksanaan Proyek peningkatan jalan utama BPTP Babel sudah dikerjakan maksimal bahkan volume pekerjaan Agregat dikerjakan melebihi volume yang ada dirab.
Sementara itu Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Babel Roy Arland mengatakan akan segera menindak lanjuti laporan informasi yang masuk ke pimpinan berkaitan dengan adanya dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan proyek peningkatan jalan utama BPTP Babel.
“Terimakasih atas laporan informasinya segera saya sampaikan kepimpinan agar dapat ditindak lanjuti ,” kata Roy Arland saat dihubungi melalui sambungan telepon pribadi miliknya, Kamis (20/2)
Terkait dengan hal ini,Kepala BPTP Babel Suharyanto ketika ditemui dikantornya yang beralamat dijalan muntok KM 4 Pangkalpinang sedang tidak berada ditempat begitu juga Aan selaku PPK proyek saat dihubungi melalui sambungan telepon terdengar nada aktif namun enggan untuk menjawab.(Oby)