Kayong Utara, JAPOS.CO – Kamar Dagang dan Industri Kayong Utara mengelar musyawarah kabupaten (Mukab) ke 3 sekaligus pemilihan ketua yang mengangkat tema, iklim usaha yang kondusif menarik investasi dan peningkatan PAD serta membuka lapangan kerja. Kegiatan mukab ini dilakukan di hotel Mahkota Sukadana, Sabtu (15/02).
Ketua terpilih Bahrun mengatakan akan melanjutkn program kerja kadin yang belum tuntas dilaksanakanya, diantaranya mengenai tertib administrasi anggota dan menumbuh kembangkan jumlah pengusaha-pengusaha yang berbasis pada potensi keunggulan derah.
“Diantaranya sektor usaha pertanian, pariwisata dan usaha perdagangan yang berciri khas Kayong Utara sebagai ikon daerah,” kata dia.
Terpilihnya Bahrun untuk masa jabatan 2020-2025 terjadi secara aklamasi sebab sesuai dengan tata tertib pemilihan, tidak ada anggota Kadin Kayong Utara yang mampu memenuhi persyaratan yang dimaksudkan dalam tata tertib menjadi ketua Kadin KKU, diantaranya syarat 2 tahun berturut turut mengantongi Kartu Tanda Anggota Kadin.
“Sebenarnya saya mau ada regenerasi Kepengurusan Kadin KKU ini, namun ketika diminta persyaratan, belum ada satupun anggota yang cukup syaratnya, ini menjadi salah satu PR saya selaku ketua terpilih akan membenahinya,” imbuh Bahrun.
Dia optimis dikepemimpinan keduanya ini akan membawa Kadin KKU menjadi lembaga yang kuat sebagai organisasi yang mampu memberikan peran, baik peran sebagai organisasi yang menaungi para pengusaha ataupun sebagai pengoreksi yang konstruktif.
“Dengan kelonggaran peraturan yang dibuat pemerintah mengenai pengadan barang dan jasa, para anggota yang khususnya tergabung di Kadin harus mampu berjiwa enterpreneur disesuaikan dengan peluang usaha yang ada,” katanya.
Sementara itu Bupati Kayong Utara, Citra Duani dalam amanatnya menyinggung soal tidak validnya data jumlah pengusaha yang tergabung di Kadin.
Dia mengatakan dari 150-an perusahaan hanya sekitar 30 perusahaan saja yang memiliki legalitas yang sangat lengkap. Bahkan dirinya menyinggung banyak pengusaha yang tergabung di Kadin ini berkantor seolah-olah dalam tas.
“Pemda sudah sangat mempermudah dalam penggurusan perijinan yang hendak berusaha, mari lengkapi persyaratan berusaha agar tidak diserang oleh pengusaha dari luar. Kita harus mampu bersaing dan menciptakan peluang usaha mandiri berbasis potensi daerah serta mampu menjadi penggerak ekonomi di Kayong Utara,” kata Bupati.
Mensinergikan pembangunan antar lintas kepentingan merupakan keharusan, peran pemerintah, swasta dan media massa kata bupati harus menjadi pilar proses pembangunan.
“Hendaknya Kadin menjadi organisasi yang mampu menciptakan dan membuka peluang usaha baru, bukan hanya berusaha yang ketergantungan pada pemerintah seperti proyek-proyek tetapi anggota kadin harus menjadi pioner dalam membuka lapangan kerja baru yang disesuaikan dengan potensi daerah,” harap Bupati.
“Mari hilangkn sifat iri dengki antar sesama, berkompetisi lah yang sehat, jangan mudah pendek tungking,” kata Citra Duani. (jydn).