Operasi Cipta Kondisi Intelijen, Muncullah Kelompok-Kelompok Tak Jelas

Bandung, JAPOS.CO – Munculnya fenomena bangkitnya  kelompok-kelompok yang mengatasnamakan seolah-olah kerajaan atau kekuatan tertentu akhir-akhir ini, bisa saja suatu permainan intelijen dalam rangka cipta kondisi. Mereka kelompok-kelompok tidak jelas, sama seperti munculnya fenomena orang gila yang mengincar para ulama, beberapa tahun silam. Lihat saja munculnya kelompok yang mengatasnamakan Sunda seperti Sunda Empire. Hal ini dikatakan Wakil Ketua Bamus Sunda, Dyna Ahmad, SN kepada Japos.co, di kantor Dinas Pendidikan Jabar, Jl. Dr. Rajiman 6, Bandung, belum lama ini.“Bisa saja ini semua sebuah permainan intelijen untuk kondisi tertentu. Bisa saja operasi cipta kondisi. Untuk itu menurut saya tidak perlu dibahas terus atau dibesar-besarkan. Mereka tidak besar kok. Ini hanya segelintir orang bermimpi dan masyarakat menjadi bingung. Ini kok sampai ada salah satu stasiun TV yang memberi panggung mereka apa tujuannya. Ini pasti ada sosok pengendali dibelakang ini semua. Bayangkan disebut-sebut ada anak tokoh nasional ikut bergabung dan diberi pangkat Letnan Jenderal, ada akademisi, bahkan mantan pejabat Pemerintah Kota Bandung. Pihak berwajib harus menelisik siapa dibalik ini semua,” tandas pria yang akrab disapa Kang Dyna ini.

Lebih jauh Kang Dyna mewanti-wanti agar masyarakat tidak mau dibodoh-bodohi oleh para petualang tak jelas seperti itu. “Nama Sunda paling laku untuk dicatut. Khusus Sunda Empire kok tokohnya orang Aceh dan Jawa. Ini kan keterlaluan. Sunda apa maksudnya? Sunda etnis, Sunda geografis atau Sunda filosofis? Mereka tidak bisa seenaknya mencatut nama Sunda.Untung pihak Polda cepat melakukan tindakan sekarang 3 dedengkotnya sudah menjadi tersangka,” tegas Kang Dyna yang juga Ketua Umum Yayasan Chandra Sangkala Sunda.

Kang Dyna menghimbau, agar media tidak lagi melakukan ekspos berlebihan terhadap mereka agar masyarakat bisa tentram dan tidak kebingungan. “Jawa Barat adalah Provinsi yang sangat strategis dan berpenduduk paling banyak jaraknya pun hanya sejengkal dari ibukota negara. Bila ada hal-hal aneh yang berpotensi untuk mengganggu stabilitas tentunya harus dengan cepat diberesin saja. Apa motif dibalik ini semua ada kerajaan Selacau, Sunda Empire, terakhir saya dengar muncul lagi di Garut Kerajaan Kandang Wesi dan King of The King di daerah Banten. Bila kita dibodoh-bodohi oleh fenomena gila seperti itu, kasus–kasus besar korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri bisa dilupakan masyarakat karena teralihkan oleh informasi gila seperti ini, ”pungkasnya.

Kini polisi tetapkan tiga petinggi Sunda Empire sebagai tersangka. Mereka adalah Nasri Banks yang menjabat sebagai Perdana Menteri, Raden Ratnaningrum sebagai Kaisar, dan Rangga Sasana sebagai Sekjen Sunda Empire. Direktur Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Hendra Suhartiyono menjelaskan Raden Ratnaningrum adalah istri Nasri Banks.

“Keduanya itu suami istri. Oleh anggota Sunda Empire, Raden Ratnaningrum disebut sebagai Bunda Ratu Agung. Sementara Nasri Banks mengaku sebagai Grand Prime Minister Sunda Empire. Sebelumnya, Rangga Sasana sebagi sekjen sempat menyinggung Ratu Bunda Ratu Agung sebagai pimpinan tertinggi di Sunda Empire,” kata Hendra Suhartiyono.

Sementara Dyna Ahmad, SN kepada Japos.co menambahkan bahwa Rangga bukan orang Sunda begitu pula Nasri Banks. “Rangga orang Brebes dan Nasri Banks itu berasal dari Aceh kelahiran Sibolga. Nasri sebenarnya seorang guru fisika. Saya gak tau mengajarnya dimana. Kalau tinggalnya ada yang bilang mengontrak rumah di daerah Soreang Kabupaten Bandung. Kita harapkan Polda Jabar bisa menguak motif dan siapa yang membiayai kegiatan mereka selama ini. Jawa Barat harus kondusif, ” tandasnya.@lf

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *