Pandeglang, JAPOS.CO – Ratusan mahasiswa Universitas Mathalaul Anwar (UNMA) Banten lakukan aksi demonstrasi di lingkungan Kampus yang berada di Cikaliung Kecamatan Saketi, Rabu (8/1).
Menurut Samsul Hadi selaku koordinator, para mahasiswa beranggapan bahwa pihak Universitas tidak efektif mengelola kampus karena begitu banyak permasalahan yang telah terjadi di tahun 2019.
“Mulai dari fasilitas kampus yang tidak memadai, tidak adanya transfaransi anggaran dana kegiatan mahasiswa, dana asuransi serta uang pangkal yang tidak jelas pengelolaannya, “jelasnya.
Selain itu, tidak adanya PJS Rektor yang telah mengundurkan diri, keamanan kampus yang sangat buruk, dan yang tidak kalah penting buruknya administrasi dalam tubuh kampus mulai dari nilai sampai status mahasiswa yang dipertanyakan keaktifannya oleh KEMENRISTEKDIKTI, serta akreditasi UNMA Banten yang tidak pernah dilakukan dengan serius.
Masih kata Samsul, fasilitas kampus yang dianggap tidak layak karena tidak ada maintenance yang serius dari pihak Universitas, mulai dari kamar mandi, air bersih, listrik, infrastruktur jalan, penerangan, dll.
“Transfaransi anggaran DKM yang dinilai selalu di tutup – tutupi sehingga kami rasa ada penyalahgunaan dana tersebut, Jika jumlah mahasiswa ada 1.111 mahasiswa dan mereka membayar Rp.75.000/Semester Maka dalam 1 semester dana tersebut berjumlah Rp. 83.325.000/Semester akan tetapi pada realitasnya mahasiswa yang akan mengadakan kegiatan selalu di berikan dana yang minim, ” ungkapnya.
“Kemudian dana asuransi serta uang pangkal yang tidak jelas pengelolaannya sehingga tidak terciptanya hak dan kewajiban antara pihak kampus dan mahasiswa. Realitas lapangan menunjukan di tahun 2019 beberapa mahasiswa UNMA Banten aktif meninggal akan tetapi tidak ada sedikitpun impact asuransi yang telah mereka bayarkan pada saat pendaftaran awal kuliah di UNMA Banten, “teriaknya saat orasi.(Na2)
