Labuhanbatu, JAPOS.CO
Gerakan Mahasiswa Labuhanbatu (Germalab) mendatangi dan berorasi didepan Kantor Bupati Labuhanbatu Jalan Sisingamangaraja Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara, Jumat (20/12/2019) dengan menyampaikan tiga tuntutan kepada Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu atas kondisi jalan menuju Desa Sei Pegantungan Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara yang rusak berat.
Mahasiswa yang mengatas namakan Germalab ini sempat berorasi di depan gerbang Kantor Bupati Labuhanbatu dengan orator Sae Armansyah Hutasoit dan menyampaikan tuntutan meminta dengan tegas kepada Bapak Bupati Labuhanbatu supaya memberikan masyarakat khusunya pembangunan jalan lintas antar desa di desa Sei Pegantungan, Bupati harus bertanggung jawab atas pembangunan jalan lintas antar desa di Desa Sei Pegantungan, meminta kepada Bupati Labuhanbatu supaya merealisasikan secepatnya pembangunan jalan lintas antar desa di Desa Sei Pegantungan.
Parulian Limbong juga menyampaikan gambar visual keadaan jalan antar desa di Desa Sei Pegantungan, termasuk jalan yang menuju ke SMA Negeri 2 Panai Hilir yang sangat parah dan berlumpur.
Ketua Germalab Sae Armansyah Hutasoit yang didampingi Parulian Limbong juga menyampaikan akibat jalan yang rusak parah menuju Desa Sei Pegantungan yang mengakibatkan perekonomian Masyarakat Desa Sei Pegantungan lumpuh, hasil bumi seperti padi, sawit dan yang lainnya tidak dapat diangkut.
Melihat situasi ini masyarakat di Sei Pegantungan juga tidak tinggal diam demi kelancaran transportasi, masyarakat berusaha memperbaiki jalan dengan patungan / swadaya dan masyarakat sepakat hasil kelapa sawit mereka disumbangkan Rp.25 per Kg dan hasil patungan tersebut digunakan untuk membeli material batu untuk menimbun jalan yang rusak berat, namun dana hasil patungan dari masyarakat tidak cukup untuk memperbaiki jalan yang rusak parah, jelasnya.
Mahasiswa yang mengatasnamakan Germalab diterima oleh Pemkab Labuhanbatu dan pada saat pertemuan
terjadi dialog sangat alot dan serius, Armansyah Hutasoit selaku ketua Germalab meminta agar pemkab Labuhanbatu memperhatikan kondisi jalan lintas desa di Desa Sei Penggantungan.
Kadis PU (Pekerjaan Umum) mengatakan kalau jalan utama yg berada di desa Sei Penggantungan telah masuk menjadi skala prioritas pembangunan dan menanggapi pernyataan dari Kadis PU Sabar Parulian Limbong selaku pembina Germalab bertanya “sejak kapan jalan tersebut masuk skala prioritas pembangunan”
Kadis PU menjawab ” sejak tahun 2013 “.
Tidak puas dengan jawaban tersebut ketua Germalab meminta sesuatu bukti bahwa pengalokasian APBD 2020 untuk Desa Sei penggantungan dapat dilihatnya.
Parulian Limbong juga menguatkan permintaan tersebut, “Kita mau lihat bukti bahwa apakah benar pembangunan jalan telah masuk APBD 2020”
Kadis PU Labuhanbatu mengatakan “memang benar hal tersebut dengan alokasi satu milyar lebih”. Tinggal saja kembali ke kepala Desa Sei Penggantungan, dimana titik-titik yang akan dibangun untuk merealisasikan anggaran tersebut.
Kadis PU juga menyampaikan akan melakukan survey titik lokasi usai libur tahun baru oleh karena itu dirinya meminta agar Germalab juga turut ikut turun ke desa Sei Penggantungan untuk menentukan titik lokasi yang perlu dibangun agar jalan layak.
Armansyah Hutasoit menyanggupi ajakan dari Kadus PU tersebut. “Kita siap turun dari Medan ke Desa Sei Penggantungan bila kita diundang untuk bersama-sama melakukan survey titik lokasi yang prioritas pembangunan jalan” tegas Armansyah.
Dari hasil musyawarah antara Mahasiswa dengan Pemkab Labuhanbayu, Kadis PU bersedia menunjukkan bukti APBD namun dirinya meminta Germalab datang ke kantor PU Labuhanbatu.
Setelah usai berdialog Germalab berangkat ke kantor Dinas PU Labuhanbatu untuk melihat langsung APBD 2020 terkhusus alokasi untuk desa Sei Penggantungan.
Acara dialog ini dihadiri oleh Asisten Administrasi Pemerintahan, kadis PU Labuhanbatu, Kepala Bappeda, Kasatpol PP, Kasat Intel Polres Labuhanbatu.(At)