Berawal Dari Selingkuhan, Warga Ponorogo Diduga Jual Bahan Kimia Berbahaya

Pasuruan, JAPOS.CO – Beredarnya informasi tentang penjualan barang berbahaya (B2/red) yang diduga dilakukan oleh Solikin warga Ponorogo yang berdomisili di Kavlingan Dusun Leper Kersikan Bangil, nampaknya semakin membuat resah warga sekitar. Namun warga Leper Kersikan tidak ada yang tahu dan tidak bisa membuktikan apakah benar Solikin menjual barang berbahaya berupa rempah, air keras dan lain-lain yang dijual secara bebas tanpa memperhatikan dampak yang akibatknya.

Setelah adanya pengaduan dari Ratna (istri siri Solikin/nama disamarkan/red) warga Bangil kepada awak media bahwa ternyata benar dugaan warga akan kerja Solikin yang menjual barang berbahaya.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Ratna, seorang janda yang dinikah secara siri oleh Solikin kepada Awak media membenarkan pernikahan tersebut.  ”Ya benar memang saya istri siri Solikin dan kami menikah dihadapan ustad di Dusun Pandean Raci yang disaksikan oleh Pak Kholiq dan istrinya. Selanjutnya Solikin kontrak rumah bersama kami selama 3 bulan di depan kantor Pengadilan Bangil, kemudian Solikin pindah kontrak rumah dengan saya di Perempatan Gunung Gangsir Beji selama 1 tahun. Namun setelah saya beli rumah pakai uang saya sendiri di Wonokoyo, maka Solikin tidak kontrak rumah lagi, karena dirumah saya itulah kami sering bertemu, tetapi setelah saya kasih tahu bahwa saya hamil 3 bulan maka Solikin tidak bertanggung jawab dan dia sulit dihubungi dan pelit kasih uang belanja dan tidak pernah kasih biaya pendidikan untuk 2 anak saya yang sekolah, itulah yang membuat saya sangat kecewa,” jelasnya.

“Saya sering diajak keluar kota untuk menjual rempah dan menjual B2 lainnya termasuk air keras, yaitu ke Situbondo, Kepanjen Malang, ke Porong, ke Tanggulangin dan lain lain. Solikin itu diam-diam menjualnya agar tidak diketahui orang banyak, termasuk menjual rempah secara bebas ke Kalianyar Bangil dan saya yakin penjualan secara bebas itu dilarang sedangkan keuntungannya sangat besar dan uangnya banyak, tetapi mengapa Solikin itu pelit kasih uang belanja dan pelit kasih uang sekolah anak saya,” tambah Ratna dengan nada kecewa.

Tim japos.co pada Sabtu (30/11) berusaha mengkonfirmasi Solikin dikediamannya di Kavlingan Dusun Leper Kersikan Bangil. Saat dikonfirmasi dirinya mengakui menjual barang berbahay tersebut.

” Ya kalau urusan istri siri itu sudah selesai dan kalau menjual barang berbahaya ya memang, tetapi saya hanyalah sales yang menjualkan barang milik bos di Surabaya yaitu pak Sugiarto PT Suber Hidup Chemindo,” terang Solikin sambil menunjukkan foto copy surat lainnya termasuk SIUP B2 milik Sugiarto yang masa berlakunya sudah habis tertanggal 30 Juni 2018.

Dalam waktu berbeda, Ahmat warga sekitar Leper menyikapi perilaku Solikin. ”Solikin itu orangnya tertutup mas, dan bisnisnya apa, bekerja apa, kami warga disini banyak yang tidak tahu, kalau dimintai urunan untuk kampung dan giat kampung dia itu sangat pelit. Maka bila benar Solikin menyimpan dan menjual barang kimia berbahaya, maka kami akan segera melaporkan kepada pihak kepolisian,” terang Ahmat yang didukung warga lainnya. (SP/IN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *