Bupati Karo Kampanyekan Bahaya HIV /AIDS Keliling Kota Berastagi 

Karo, JAPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Karo memperingati dan mengkampanyekan HIV/AIDS di Kab Karo menjadi salah satu tantangan dunia medis yang masih sulit dihadapi. Penyakit ini masih menjadi tantangan, Kesadaran akan informasi mengenai penyakit AIDS yang disebabkan virus HIV kurang begitu dipahami secara mendalam oleh banyak orang. Karena itu, perlunya pemahaman yang mendalam akan dampak dari penyakit itu.

Hal ini disampaikan Bupati Karo, Terkelin Brahmana, SH, melalui Tarkelin Br Tarigan dalam mengkampanyekan dan memperingati hari AIDS sedunia, Kamis (5/12) di halaman kantor Bupati.

Kegiatan tersebut turut hadir Ketua TP PKK Kab Karo, Sariati Terkelin, Kadis Kesehatan, drg Irna Safrina Meliala, Kadis Perijinan, Almina Bangun, Kadis DPMD, Abel Tarawai Tarigan, Kepala direktur RSU Kabanjahe, dr Arjuna, Kepala Poli VCT RSU Kabanjahe dan sejumlah OPD serta para peserta yang melibatkan 35 lintas sektoral diantaranya dinas kesehatan, PKK, BNN , OPD Kab Karo, LSM dan penggiat relawan anti HIV /AIDS.

Dalam Peringatan HAS (hari AIDS Sedunia) tahun 2019 mengambil tema “Bersama Masyarakat Meraih Sukses”dalam arti kata masyarakat luas menjadi salah satu stakeholder yang berperang penting dalam penanggulangan HIV dan AIDS.

“Karena memiliki peran yang penting, tentu menjadi strategis untuk terlibat serta secara aktif dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS. Oleh sebab itu sudah tepat jika tema peringatan Hari AIDS Seduina (HAS) tahun 2019 adalah Bersama Masyarakat Meraih Sukses. Terdapat dua kata kunci yaitu masyarakat dan sukses. Sukses dimaksud tentu saja sukses dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS, ” papar Terkelin Brahmana

Ia  menambahkan, untuk meraih kesuksesan itu harus  mencapai 3 (three) zero yaitu tidak ada lagi infeksi baru HIV, tidak ada lagi kematian yang disebabkan oleh HIV-AIDS, tidak ada lagi Diskriminasi terhadap ODHA di Indonesia.

Untuk itu, Terkelin Brahmana meminta setiap saat dinas kesehatan dan dinas terkait agar lakukan selalu sosialisasi metode Suluh , temukan, obati, pertahankan (STOP) agar setiap tahun saat memperingati AIDS sedunia pengidap ODHA berkurang AIDS.

Sementara Kadis Kesehatan, Drg Irna safrina Meliala mengatakan salah satu upaya untuk meningkatkan kewaspadaan akan HIV/AIDS adalah dengan menjadikan 1 Desember sebagai Hari AIDS Sedunia.

“Ketika  diperingati maka tanpa disadari telah menggugah dan  menumbuhkan kesadaran terhadap bahaya penyebaran wabah AIDS di tengah masyarakat Karo khususnya, bahkan sejak tahun 2015 kematian ODHA sudah ada di kab. Karo, ” ujarnya.

“Disisi lain caranya, dimulai dari secara individu dan kelompok terkecil keluarga, dapat mengupayakan dengan mewujudkan ketahanan keluarga dna melalui kelompok masyarakat dapat lebih peka dengan lingkungan sekitar melalui kelembagaan Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT), ” bebernya.

Sekedar untuk diketahui  jumlah peserta yang terkena ODHA di Kab Karo, menurut Kepala Direktur RSU Kabanjahe, dr Arjuna melalui Kepala Poli VCT RSU Kabanjahe menyampaikan sesuai data tercatat yang sinkron dengan dinas kesehatan jumlah peserta yang terkena HIV /AIDS perkasus di tahun 2015 HIV 15 kasus, AIDS 1 kasus, tahun 2016 HIV 102 kasus, AIDS 17 kasus , tahun 2017 HIV kasus  97 kasus, tahun 2018 HIV 91 kasus, AIDS 36 kasus, tahun 2019 HIV 83 Kasus, AIDS 17 kasus.

“Sedangkan dampak meninggal akibat HIV /AIDS dalam kurun waktu 2015-2108 di kab. Karo, sesuai data tercatat mencapai 34 orang, untuk ditahun 2019 masih terdata hanya 5 orang, ” kata Terkelin br Tarigan.

“Penyebab HIV /AIDS ini kebanyakan ditemukan akibat free seks dan didominiasi oleh laki-laki, sehingga kematian paling banyak laki-laki, “tutupnya.

Dipenghujung acara Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH didampingi ketua TP PKK Kab Karo, Sariati Terkelin Brahmana, melakukan konvoi dengan menggunakan mobil ambulance diikuti kendaraan Kadis Kesehatan serta  25 kendaraan lain sebagai bentuk kampanye HAS (hari AIDS sedunia), dengan rute start kantor bupati menuju kota berastagi sambil memberikan baju kaos dan  membagikan brosur dan bunga sebagai tanda mengedukasi pemerintah ke masyarakat.(Jhonranes)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *