Labuhanbatu, JAPOS.CO
Jajaran Direksi PTPN III, diminta untuk mengevaluasi dan mengoreksi kinerja Kebun Aek Nabara Utara (Kanau) dan beberapa afdiling. Pasalnya di beberapa titik afdiling yang ada di PTPN III Kanau, masih terdapat blok yang semak bertumbuhkan rumput dan pelapah sawit kering yang sengkleh (bergantungan).
Tanpa di sengaja pada selasa (26/11/2019) pukul 15.20 Wib, awak media sedang melintas di kebun PTPN III Kanau afdiling 5, melihat semaknya rumput yang tumbuh dan pelapah sawit kering yang bergantungan, awak media langsung menkonfirmasi melalui sms seluler pada asisten afdiling 5 Kanau, namun tidak di jawab.
Pada Rabu (27/11/2019) pukul 16.30 Wib, awak media melakukan pengecekan kembali terhadap temuan tersebut di afdiling 5 Kanau, dan saat di lapangan awak media ketemu dengan Asisten Kebun (Askeb) Afdiling 5 Kanau, sedang berdiri bersama beberapa anggota dan pihak pengamanan Kanau untuk membersihkan lahan yang semak dan pelapah sawit kering yang bergantungan tersebut.
Askep mengatakan kepada awak media, beginilah keadaan nya bg, di afdiling ini sering kali terjadi hilang buah kelapa sawit, makanya kami bingung, kalau di bersihkan jadi nampak buah sawit nya yang matang, terakhir jadi enak para pencuri sawit untuk mencurinya.”Ujar Nya.
Tapi begitupun kami berterimakasih kepada awak media yang telah mengingatkan kami atas kejadian ini, makanya hari ini kami bersihkan semualah ini bang, pelapah sawit nya.” jelas Askep Kanau.
Ditempat terpisah Ketua DPC LSM Penjara ( Pemantau Kinerja Aparatur Negara) Kabupaten Labuhanbatu Martobet Manalu yang di dampingi Sekretarisnya menyampaikan Askep Kanau tidak usah mencari alasan yang ngak masuk akal, masa kebun semak, pelepah gondrong dialaskan karena banyak pencuri Sawit.
Kalau pencuri sawit tidak bisa diatasi, untuk apa banyak Satpam, Centeng dan juga Aparat yang digaji cukup besar tetapi tidak bisa mengatasi pencuri, ini Askepnya aneh ini, jelasnya.
Sekretaris LSM Penjara A.Tarigan Menambahkan untuk pemeliharaan baik pembersihan areal seperti piringan, dongkel anak kayu, pembersihan gawangan dan tunasan semuanya ada anggarannya, tetapi kenapa areal sampai semak dan pelepah banyak yang sengkleh dan kering hal ini yang perlu dipertanyakan apakah anggaran yang ada benar – benar dipergunakan atau disalah gunakan, tegas Sekretaris LSM Penjara.(At)